Hari baru akan beranjak siang, jam baru menunjukkan angka sepuluh saat Reyhan baru masuk di ruang kerjanya dan melihat jadwal prakteknya untuk siang ini saat tiba-tiba dia merogoh saku celananya untuk mengeluarkan ponselnya guna melihat jam di layar ponselnya karena tadi Reyhan lupa menggunakan jam tangannya sebab Marissa beberapa kali memanggilnya untuk segera turun karena takut Alena terlambat ke sekolah, dan saat itu, Reyhan sadar jika dia tadi memasukkan obat Marissa di saku celananya. "Oh. Astaga obat Marissa!" Imbuh Reyhan saat menyadari jika dia belum memberikan obat yang tadi dokter resepkan untuk istrinya. Reyhan kembali keluar dari ruang kerjanya lalu, buru-buru ke arah parkiran berharap Marissa dan sang sopir masih belum keluar dari gerbang utama rumah sakit itu. Namun sayang,