CHAPTER 15

1315 Words

Sewaktu Manaka bangun, sudah ada Aaron di sampingnya. Tidur dengan pulas meneluknya. Entah pulangnya kapan, tapi tak masalah. Manaka percaya pada Aaron, palingan lari ke rumah kakaknya buat mengadu. Ini pertama kalinya Manaka bangun lebih dulu, biasanya pas dia bangun, Aaron sudah duduk minum teh di beranda. Jadinya Manaka senang, bertopang dagu melihat wajah Aaron. Bulu matanya panjang, kulitnya juga halus sekali. Pantas saja pas pakai baju Emery malah kelihatan pantas, tak ada aura bencongnya sama sekali. Manaka mulai berani, mencubit pelan pipi Aaron. Enak sekali masih muda, pipinya pun begitu kenyal. Biasanya dia susah pegang-pegang Aaron pas bangun, kalau tidur begini, jadi gampang sekali. Manaka menarik tangannya, kepikiran untuk menyentuh tempat lain. Matanya melirik ke bawah,

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD