Sembilan Belas

1649 Words

Dengan langkah panjang yang sengaja dientakkan, Ashana meninggalkan ruang kerja kakaknya. Dia tak pernah menyangka bahwa seumur hidupnya akan dihadapkan pada keputusan kakaknya yang menurutnya sangat gila! Jika memang keinginannya itu diucapkan pada usianya yang masih kanak-kanak, maka dia akan bertepuk tangan menyambutnya. Namun sekarang! Gila memang! Mengapa dia sangat ambisius seperti ini? Kalingga dengan tergopoh mengikutinya, cara berjalannya sangat cepat. Mungkin jika di threadmill dia memakai kecepatan lima sampai tujuh dengan langkah kakinya yang seperti ini! Menekan tombol lift VIP setelah menempelkan kartu akses. Dengan cepat pintu lift terbuka. Ashana berdiri di belakang seraya melipat tangan di d**a. Wajahnya terlihat sangat kesal. “Gila memang!!!” geram Ashana memukul d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD