Kejutan untuk Dira

1052 Words
Setelah Arka menghabiskan sarapannya, dia beranjak dari kursi makan dan mendekat pada sang mama untuk berpamitan. "Aku berangkat kekantor dulu yah mamaku yang cantik," pamit Arka pada mamanya "Iya sayang, hati-hati dijalan dan semangat kerja, jangan lupa makan, jangan terlalu gila kerja." Nasehat sang mama "Siap bu boss," jawab Arka dengan hormat posisi tangan di depan jidat "Kamu ini," mama Arka memukul lengan Arka yang bagi Arka itu adalah usapan kasih sayang. "Bye ma ..." pamit Arka sambil mencium pipi dan tangan mamanya "Bye sayang ..." balas Vivi. --- Tiba dikantor, seluruh staff yang berpapasan dengan arka merasa heran karena big boss mereka datang pagi kekantor dengan wajah berseri penuh senyum. Tidak seperti biasanya datang siang, mukanya lipat tujuh bahkan sering langsung marah-marah tanpa sebab, yang jadi bulan-bulanan kemarahan arka tidak lain tidak bukan sekretaris dan asisten pribadinya. Sangat jarang sekali wajah Arka senyum. Kalau dia tersenyum hanya pada mamanya atau ketika dia memenangkan tender, karena bisa dihitung dengan jari senyumnya itu. Sekretaris dan asisten pribadi Arka saling pandang satu sama lain dengan wajah yang penuh tanda tanya merasa aneh big boss mereka datang pagi dan senyum ramah. "Boss loe kenapa?" Tanya Sari sekretaris Arka "Ga tau," jawab tino asisten pribadi Arka "Abis dari mana dia kemarin?" "Smalem ada acara reuni SMA aja sih setau gue," "Oooo pantes ... mungkin dia happy abis ketemu mantan tunangannya, kan mereka satu sekolahan bukan yah?" Tanya Sari "Iya," jawab Tino singkat. Tidak lama mereka bergosip tentang boss-nya karena Tino dipanggil Arka kedalam ruangannya. *** Divisi HRD saat ini sedang minggu tenang, biasa memang seperti itu. Setelah tanggal gajian maka divisi HRD 'agak' sedikit santai selama seminggu. Setelah itu akan kembali disibukan sampai tanggal gajian lagi begitu setiap bulan. Kalau lagi minggu tenang seperti ini tidak banyak yang Dira kerjakan, berkas yang harus dira tanda tangan juga sedikit. Saat seperti ini tentu tidak Dira sia-siakan, dia bisa baca buku-buku hukum atau psikologi mencari ilmu seputar sumber daya manusia yang tentunya berhubungan dengan divisi HRD yang Dira jabat saat ini. Baca soal pasal-pasal tentang hak dan kewajiban perusahaan atau pekerja. Tidak ada habisnya kalau soal pasal. Dira harus paham tentang itu semua karena jika para pekerja ada keluhan sampai demo, dia harus dapat menanganinya juga. Krinnnggg ... telpon kantor di meja dira bunyi, langsung Dira angkat. "Kenapa, San?" tanya Dira "Kata receptionist dibawah ada tamu untuk bu Dira," info Susan "Siapa?" "Ga mau nyebutin namanya bu, katanya sudah janji sama bu Dira," "Siapa yah? Yah sudah suruh naik, masuk keruangan saya," Tok ... Tok ... Tok suara pintu ruangan Dira "Masuk," sahut Dira dari dalam "Tamu bu Dira sudah datang bu, langsung suruh masuk?" Tanya Susan "Iya boleh," Siapa sih bertamu ga sopan banget, ga mau kasih identitas diri kasih nama aja pelit. Ga tau apa orang lagi santuyyy baca buku menikmati minggu tenang, suara hati Dira. Akhirnya tamu tersebut masuk juga keruangan Dira. Betapa kagetnya Dira ternyata tamu itu adalah sosok yang sudah mulai masuk kedalam hatinya. "Haiii ..." sapa mereka bersamaan "Saya kira siapa bertamu siang-siang," ucap Dira, mempersilahkan arka duduk di sofa yang diruangan Dia. "Kan sudah janjian mau jemput kamu makan siang bareng, ini buat kamu," Arka menyerahkan satu buket bunga mawar putih ke Dira. Ternyata tamu yang pelit nama itu adalah Arka, dia memang sengaja tidak mau menyebutkan namanya saat datang ke kantor Dira, rencanya Arka mau memberi surprise ke Dira berhasil. Dira sempat kaget saat Arka masuk kedalam ruangannya.apa lagi dengan membawa satu buket bunga mawar. 'Aw ... Aw ... Aw ... wadidawwww ...' batin Dira berteriak senang tapi dia tahan cukup dihati saja. "Ooo my God, Arka ... cantik banget bunganya ... makasih yah ... kenapa bawa bunga segala sih," Dira mencium aroma bunga mawar tersebut. Wangi ... "Suka?" Tanya Arka "Suka banget ..." jawab Dira menganguk senang sampai pipinya marona merah karena malu "Tapi Dira lebih suka bunga bank, bro." sahut suara dibelakang Arka, merusak suasana romantis mereka berdua. Arka auto balik badan dan Dira melotot kesal kearah pintu. Dasar setan merusak suasana ajah, datang tak dijemput pulang tak di antar begitulah Sultan. "Hai, bro Arka apa kabar?" Sapa Sultan "Kabar baik bro, loe apa kabarnya?" jawab Arka "Gue kira siapa tamunya dira, soalny pas gue sampe kantor dari lobby depan tuh para karyawan ngomongin tamunya bu Dira yang dateng ganteng banget kata mereka. Makanya gue mampir keruangan ini, kepo tingkat dewa dong. Hahaha ... ternyata tamunya Arka Rayyanka, pantes ajah jadi rame," cerita Sultan "Arka mau minum apa?" tanya Dira "Isshhhh Dira ga sopan panggil nama sama yang lebih tua, panggil abang tau ... kaya gue panggil bang Arka, iya kan neng," kata Sultan, menaik turunkan alisnya. "Panggil apapun juga boleh kok," sahut Arka "Kalau panggil sayang boleh?" Goda Sultan Sontak Arka tersedak air yang sedang diminumnya dan terbatuk ... spontan dira menepuk-nepuk punggung Arka agar reda batuk Arka.mata Dira melotot kearah Sultan yang tadi ngomong ngaco. "Eh maaf bang ... maaf ... hahahahaha," Sultan minta maaf tapi ga berhenti ketawa. "Jadi kita makan siang dimana, bang Arka?" Tanya Dira "Hmmm ... kamu maunya makan siang dimana?" Arka tanya balik Dira "Dimana yah?" "Hallloooowww, ga ada yg ngajak gue makan siang bareng nih?" Sultan merasa dicuekin. "Ngak," jawab Dira dan Arka bersamaan "ehhh kompak kaya paduan suara, hahaha ... yasudahlah gue mau keruangan gue dulu yah. Kalau Pada makan disini tar sekalian orderin buat gue yah, gue makan diruangan gue sendiri. makasih yah," Sultan keluar ruangan Dira. Tinggal Dira dan Arka berdua diruangan. "So? lunch dimana?" Tanya Arka lagi "Bingung juga yah mau makan dimana, bang Arka mau makan apa?" Tanya Dira balik "Kamu suka makan apa?" "Issshhhh ga kelar-kelar kalau begini ceritanya maen tanya balik," Dira bingung karena dari tadi tidak ada solusi cuma masalah makan siang doang "Hahahaha ... Iya yah dari tadi muter-muter doang pertanyaannya," "Hhhmmm makan di Cafe Ekeanor aja yuk, ga hanya kopi tapi ada makanan berat juga kok disana, deket dari sini ga jauh," ajak Arka "Pakai mobil aku aja," perintah Arka tanpa sadar Arka dan Dira sudah mulai pakai 'aku kamu' "I-iya boleh, yuk ..." jawab Dira ragu Sebelum meninggalkan ruangan, Dira menghubungi Sultan untuk kasih info kalau mereka makan siang diluar kantor, menawarkan Sultan mau nitip sesuatu atau tidak nanti setelah mereka kembali ke kantor. Ternyata Sultan juga mau makan siang keluar kantor bersama klien tapi beda restaurant dengan Dira.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD