Aku menatap dengan mata terharu sosok Pak Car yang berdiri di ruang tamu dengan sebuah buket bunga besar berisi 100 mawar merah dan sebuah standing buket balon di sampingnya dengan tulisan Selamat Wisuda Notaris Kesayangan.
Tadi saat di aula wisuda . Semua wisudawan baik pria atau wanita dapat bunga dari ayah, ibu atau pacarnya sebagai ucapan selamat, hanya aku yang tidak mendapat bunga. Kak Diana sebenarnya, mau membelikanku bunga, tapi waktunya sudah tidak tepat karena kami harus menjemput mama di Bogor, juga aku melarangnya " Habisin uang aja Kak. Nggak usah beli buket bunga segala." Kataku.
Dan sekarang ketika Pak Car berdiri menyambutku dengan buket bunga yang sangat besar , aku merasa sangat senang. Memang aku ini wanita galau, kalau keluarin uang sendiri untuk beli bunga , aku tak mau, tapi kalau dapat dari orang lain, aku mau.
" Bee.Selamat sudah jadi notaris " Suara Pak Car mengembalikan pikiran bercabangku Dia maju menghampirku dan menyerahkan buket bunga besar itu padaku.
" Aku bangga padamu." Sambung perkataannya
" Terimakasih Pak Car." Kataku menerima buket bunga itu
" Aku sengaja memanggilmu ke villaku untuk mengucapkan selamat atas wisudamu. " Katanya sambil memelukku dan mengajakku duduk di sofa kulit yang terletak di ruang tamu besar ini.
" Nggak apa-apa Pak, kita ke sini?" Kataku khawatir. Aku paling takut kalau ada istri yang tiba-tiba muncul dan marah-marah memergoki suaminya sedang bersama wanita lain. Untung selama aku mennjadi wanita penghibur, aku belum pernah digerebek oleh para istri.
" Jangan khawatir, Bee. Hubungan ku dengan mu bukan merupakan hubungan terlarang. Aku menganggapmu teman diskusi, tempatku berbicara dengan seseorang yang mau mendengarkanku tanpa ada keinginan yang lain. Dari awal aku memesanmu, apakah kita pernah melakukan sesuatu yang terlarang, sehingga bisa membuat istriku marah? Tidak kan? Kita hanya ngobrol, diskusi . Yang paling intim, kamu memijat tubuhku saat kita di Bali, itupun karena aku masuk angin dan muntah-muntah. " Kata Car sambil menyesap winenya.
" Tapi kalau istri Bapak tahu, pasti marah karena sebenarnya tugas-tugas itu, yang harus melakukannya adalah seorang istri, bukan wanita seperti aku yang dibayar dengan mahal." Kataku menaruh buket bungaku di meja dan duduk di samping Pak Car
" Untuk orang seperti aku, Bi. Uang 50 juta untuk satu malam itu bukan sesuatu yang besar. Lagi pula, untuk orang seperti diriku, tidak mungkin bisa sembarangan memesan wanita di media sosial, jadi aku senang ketika menemukan website The Hive, semua anonim dan kita tidak pernah saling bertanya nama. Kamu juga tidak tahu nama asliku, Kamu juga tidak tahu, siapa aku. Kamu hanya tahunya aku pengusaha, suka investasi , jual beli saham dan sangat kaya. Itu aja yang kamu ketahui tentangku. Begitu juga dengan aku, aku hanya tahu kamu kuliah notariat dan lulus hari ini. Kamu sudah jadi personal consultantku sejak empat tahun lalu. Meskipun kita dekat, kita tidak pernah cross the privacy line. Ibaratnya kita hanya tahu selaput luarnya saja, isi dalamnya tetap tidak kita ketahui dan kita sama-sama tidak mau tahu." kata Pak Car
Aku mengangguk " Aku bisa sedikit terbuka dengan Bapak juga karena Bapak client rutin yang dalam satu tahun bisa dua atau tiga kali memesanku, kalau yang sekali-kali, aku juga tidak banyak bicara. Sampai kamar hotel, buka baju dan melakukan tugasku, besoknya pulang. kadang kalau mereka tidak menginap. habis kami melakukannya.Aku ngobrol basa-basi sebentar, mandi lalu aku meluncur pulang." Kataku.
Seperti biasanya Pak Car sudah menyiapkan makan di meja makan. Saat kami makan, aku bertanya
" Pak.. Kenapa sampai seminggu , Bapak mengajakku ke villa?" Tanyaku.
Pak Car tampak menghela nafas, dia tampak memilin spaghettinya dengan garpunya, tapi mie asal Italia itu tidak dimasukkannya dalam mulutnya. Lalu dia berkata pelan.
"Kamu ingat tentang diskusi kita beberapa bulan lalu tentang ada klientmu yang seorang jaksa yang dapat kenaikan pangkat karena berhasil memeriksa perusahaan tambang karena ditenggarai melakukan korupsi dengan mempermainkan selisih harga tambangnya" '
Aku menganggguk. Itu adalah Jaksa Harvi yang dapat gratifiksai seks dari perusahaan. Saat kami berbincang setelah aku selesai memuaskannya, dia berkata bahwa kasus itu telah dia selesaikan dan menguntungkan semua pihak. Pihak kejaksaan dan juga pihak perusahaan tambang. Sebenarnya nilai yang dikorupsi sangat besar, ratusan milyar dollar, tapi di mark down, jadi setengahnya saja sehingga pihak perusahaan tambang tidak perlu membayar terlalu besar dan dakwaan jaksa kepadanya juga lebih ringan. Win Win solution bagi semua. Kata Pak Harvi kala itu.
"Pak, sebenarnya aku tidak pernah saling omongin client ku yang satu dengan lainnya. Tapi kemarin itu karena kita lagi diskusi saja dan aku juga tidak pernah menyebutkan nama. Jadi aku harap Pak Car nggak anggap aku suka ngomong sana sini tentang clientku. Kerahasiaan kalian tetap aman bersamaku." Kataku takut dia berprasangka buruk tentang ku.
" Iya, aku tahu , Bee. Saat itu kamu juga tidak menyebutkan nama, pangkat atau jabatan. Kamu hanya bercerita ternyata begitu caranya , pihak kejaksaan menangani suatu kasus, menjadi berat atau menjadi ringan tergantung dari uangnya saja. Aku tidak pernah menganggapmu suka ngomongin clientmu. Hanya saja perkataanmu itu, membuatku tersadar dengan salah satu tambangku yang ada di Kalimantan, Jadi bulan lalu aku sidak ke sana. dan ternyata benar, mereka juga mempermainkan selisih harga itu dan menyebabkan kerugianku mencapai ratusan milyaran rupiah selama bertahun-tahun. Aku sebulan penuh di sana . Menemukan kecurangan mereka dan mengancam para direktur untuk mengembalikan uang atau aku laporkan ke kejaksaan. Dua hari yang lalu, karena takut dilaporkan, mereka setuju mengembalikan uang yang mereka korupsi kepadaku meskipun p********n lewat cicilan selama lima tahun. Kami sudah buat perjanjian pengembalian uang di pengacara dan kalau mereka ingkar ,aku akan melaporkan mereka ke polisi .Jadi itu berkat kamu Bee, makanya aku memesanmu selama seminggu agar kamu santai seminggu ini di sini. Nggak usah bekerja tapi dapat uang. Kamu bisa ngegym karena villa ini ada gym lengkap. Mau berenang juga bisa. Aku tahu kamu nggak bakalan mau kalau kuberi uang tanpa bekerja. Kamu juga tidak mau kalau aku beri hadiah, berlian atau apapun. Kamu hanya mau menerima uang kalau kamu bekerja. Jadi satu-satunya cara adalah memesanmu lewat The Hive dan mengajakmu bersantai di sini. Kebetulan aku juga sampai hari Jumat baru akan balik ke Singapore, tempatku tinggal " Katanya
Wah ! Rupanya Pak Car tidak tinggal di Indonesia, dia tinggalnya di Singapura.
" Aduh.. Nggak usah kasih aku hadiah untuk bersantai, Pak Car." Kataku.
" Udah tenang saja. Aku juga perlu santai Bee, setelah satu bulan tinggal di tengah tambang di Kalimantan. Jadi saatnya seminggu ini aku refreshing sebelum balik ke Singapura." Katanya tenang
" Hmm.. Maaf saya bertanya, Jadi keluarga Bapak tidak tinggal di Indonesia?"
"Kami ada rumah di Indonesia, tapi sejak istriku sakit, kami pindah ke Singapura karena dia berobatnya di Singapura."
" Sakit apa, Ibu?" Tanyaku
" Dementia" Jawabnya singkat.
" Maaf Pak. Kenapa Bapak masih bekerja, bolak balik sampai ke tambang Kalimantan, kenapa nggak menemani Ibu saja di Singapura dan menyerahkan perusahaan kepada anak Bapak. atau mungkin cucu, pasti cucu Bapak juga sudah dewasa." Tanyaku, lalu tersadar " Maaf Pak, kalau tidak mau dijawab juga tak apa. Saya melewati batas privacy kita ya?"
Pak Car tampak menghela nafas, serasa ada puluhan beban di hatinya. Aku merasa bersalah, bertanya tentang keluarganya.
" Tak usah di jawab Pak. Maaf aku bertanya hal yang terlalu privacy. " Kataku sambil berdiri dari sofa untuk mengambil minum untuk Pak Car.
Tapi Pak Car menarik tanganku dan aku jatuh dalam pangkuannya. Dia memelukku dan menelungkupkan kepalanya di bahuku, aku merasa bahuku basah oleh air matanya. Pak Car terlihat sangat sedih. Air matanya yang membasahi kebayaku, membuat aku tanpa sadar balas memeluknya dan menepuk-nepuk bahunya untuk memberinya kekuatan. Mengapa dia menjadi sangat sedih?