19 - Bullshit!

2124 Words

Netha menatap pada jendela pesawat. Ya. Dirinya, Reivant, dan Zafran pulang dan mereka tidak sampai dua bulan di Miami. Mata Netha menunjukkan kegundahan mendalam sekaligus kerinduan pada ibu dan kedua adiknya yang sekarang pasti merasa kehilangan dirinya. Netha memilin tangannya, dan menunduk. Terisak diam-diam membayangkan wajah keluarga yang amat dicintai olehnya. Hanya dia yang berjuang untuk menafkahi mereka, dan sekarang bagaimana? Apakah kedua adiknya masih lanjut sekolah atau tidak? "Kau kenapa?" Tanya Zafran melihat Netha menangis diam-diam. Zafran tahu, kalau gadis yang menjadi istri sahabatnya ini, dalam suasana hati tak baik. Dan memikirkan sesuatu. Netha menatap pada Zafran dan menghapus air matanya kasar. "Apakah aku salah, merindukan keluargaku dan memikirkan bagaimana

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD