18 - Senyuman Kepalsuan

2109 Words

Netha terbangun dari ketika merasakan tangan yang mengelus pipinya begitu lembut. Netha melenguh, dan matanya langsung terbelalak melihat siapa yang ada di depan wajahnya. Netha langsung duduk dan beringsut ke belakang. Kenapa Reivant tiba-tiba berada di depan wajahnya? Bukankah pria itu seharusnya sudah ke kantor sekarang? "Ka-u? Tidak ke kantor?!" Tanyanya, membuat Reivant yang mendengarnya tersenyum kecil. Reivant membelai pipi Netha lembut, dan menghirup aroma rambut dari Netha. Ah! Ini masih pagi, kenapa dirinya ingin melakukan itu sekarang juga. Reivant menggeleng. Ini sudah minggu keempat mereka di Miami. Dan mereka sebentar lagi akan pulang. "Aku ingin bertanya. Apa kau sudah hamil?" Reivant berharap Netha sudah hamil, karena dia sudah tak sabar memiliki anak, dan memberikan cu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD