Tepat di jam tujuh malam Dane datang menjemputku. Sebenarnya aku mulai tidak nyaman dengan kasak-kusuk tetangga, mungkin mereka aneh, aku yang terlahir dari keluarga sederhana bisa kenal dengan seorang laki-laki seperti Dane. Di lingkunganku, anak SMA membawa mobil itu sebuah hal yang sangat aneh. Jika ada, mereka pasti menganggap anak itu terlahir dari keluarga kaya raya. Aku hanya dekat dengan Dane, tidak mungkin aku menjauhinya hanya karena kasak-kusuk tetangga. Ah, lagi pula aku sudah terbiasa. Bahkan teman-temanku lebih parah saat mencaci dan memperlakukanku dahulu, saat Athar tidak ada di sisiku, saat Dane belum aku kenali. Jadi, jika hanya sekedar kasak-kusuk tidak berpengaruh apa pun untukku. Malam ini Dane memakai kemeja hitam yang lengannya digulung dan celana levis. Dari jauh