Suasana di tempat pesta ulang tahun teman Dane ini sangat ramai. Musik terdengar lebih keras daripada suara orang. Aku sudah tidak nyaman, suasana ini sangat asing. Aku tidak pernah datang ke acara seperti ini kalau Dane tidak ajak.
"Kalau lagi pusing aku suka kayak gitu, Ra, tapi dulu, enggak tau nanti. Intinya sekarang enggak." Dane menunjuk ke arah seorang laki-laki yang sudah terpengaruh dengan alkohol. Laki-laki itu duduk sendirian, tangannya terus memegang kening, tapi tidak juga berhenti minum alkohol. Aku aneh dengan orang-orang yang memilih untuk meminum alkohol saat merasa sedang tidak baik-baik saja, padahal dengan meminum alkohol dia akan semakin menambah kata ketidakbaik-baikan saja itu.
"Apa orangtua dari yang ulang tahun enggak larang?" tanyaku.
Dane menggeleng. "Yang ada
