My Sweet Enemy 16

1315 Words

"Dia keponakan saya, anak dari kakak sepupu. Ibunya sudah meninggal, sedangkan Ayahnya tidak becus merawatnya, sehingga Ibu mengambilnya." satu suara memecah kebingungan yang sedang melanda Jasmine dan Widia. Dan itu adalah suara Sakti yang berjalan perlahan ke arah mereka, dengan menggunakan alat bantu jalan. Jasmine menatap ke arah Sakti, dengan tatapan yang jika berkata, itu adalah ucapan terimakasih yang teramat dalam. "Oh ... Sakti, terimakasih penjelasannya, aku pikir Bibi punya anak lagi tadi," jawab Alif sambil tertawa. Karena posisi Nando yang sedang malas sambil merebahkan kepala di leher Widia, sehingga Alif tidak melihat bagaimana wajah Nando. Sakti hanya tersenyum ringan menanggapi ucapan Alif. "Keadaan kamu bagaimana ?" Alif mengganti topik bicara dan beralih pada Sakti.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD