Slice 40

1096 Words

Saking terkejutnya, Aksara sampai tak sengaja menyenggol sebuah ornamen yang terbuat dari keramik, berbentuk patung pendakian. Sesuai hobi Angkasa. Ornamen itu pun terjatuh. Untung saja bagian bawah ada karpet yang cukup tebal. Jadi ornamen itu tidak sampai pecah. Hanya saja tetap menimbulkan suara gaduh. "Kamu kenapa, Aksara?" tanya Septa. Aksara hanya menggeleng seraya tersenyum canggung. "Nggak apa - apa, Mas Septa." Aksara melirik bagian di mana wanita itu tadi muncul. Sekarang ia sudah tidak ada lagi. Sialan memang ... kenapa harus muncul tiba - tiba dengan wujudnya yang buruk rupa seperti itu. Aksara kan jadi kaget setengah mati. Tak lama kemudian, terdengar suara sirine khas ambulans datang mendekat. Seketika pandangan Aksara, Sofia, dan Septa, langsung tertuju ke arah depan. "

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD