Slice 41

1058 Words

Bola matanya bergerak - gerak gusar di balik kelopak mata yang masih tertutup rapat. Samar - samar ia mulai bisa mendengar suara sirine ambulans. Ia mengernyit, mulai berusaha membuka matanya. Perlahan ... sangat pelan. Baru ia membuka matanya sedikit, rasa silau sudah menyerang. Membuatnya kembali memejamkan mata dengan erat. Sofia terlihat begitu antuasias ketika melihat tanda - tanda kesadaran Angkasa. "Mas Septa, Angkasa sadar!" serunya. Seketika semua orang, termasuk dua perawat laki - laki yang ada di dalam sini, segera menatap ke arah Angkasa. "Angkasa ... kamu bisa denger saya?" Septa berusaha memanggil nama Angkasa. Angkasa mengernyit lagi. Berusaha membuka matanya lagi. Ia bingung ... ada apa ini? Kenapa ia terbaring seperti ini? Kenapa ada Sofia dan Septa asisten dokter Da

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD