Slice 38

1002 Words

Nike seketika terbelalak ketika melihat putranya turun sendiri dari mobil sang suami, dengan menenteng botol infusnya sendiri. Ia segera membuka pintu mobil, bergegas menghampiri sang putra dengan luapan perasaan yang begitu cerah bahagia. "Masya Allah sayangku ... udah bangun kamu ternyata sayang ...." Nike tak sadar sampai berjingkrak - jingkrak kecil, saking senangnya anaknya sudah sadar. Brasta tersenyum maklum. Wajahnya masih tampak pucat. Berdiri juga masih keliyengan. Tapi ia berusaha kuat demi orang tuanya. "Iya, Ma," jawabnya. "Alhamdulillah ... sejak kapan tadi kamu bangunnya, hm? Kok nggak kasih tahu Bunda? Ayah juga nih, kok nggak kasih tahu Bunda, sih." Nike bicara lembut sekali pada Brasta. Tapu giliran bicara pada Hidayat, jadi ketus. "Gitu ya, sama anaknya lembut bange

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD