Slice 26

1333 Words

Seakan memiliki sebuah alarm alami, pukul 3 dini hari, Angkasa sudah terbangun. Padahal biasanya ia belum alan bangun sebelum dibangunkan oleh kedua orang tuanya untuk sholat subuh. Itu pun sudah sangat mepet dengan batas waktu subuhan, dan hari sudah cukup terang. Sebelum tidur semalam, Angkasa memang berniat untuk bangun paling awal dibandingkan yang lain. Supaya ia bisa mengecek kondisi Brasta. Dan ia bisa segera melakukan sesuatu, supaya keluarganya tidak panik ketika tahu Brasta belum juga bangun. Angkasa langsung keluar dari kamarnya. Ia menoleh ke arah ruang tamu. Brasta masih belum bangun. Mimpi apa ia sebenarnya? Ah ... maksudnya ... sedang dibawa ke mana jiwanya, hingga katanya selalu lama sekali tak bangun - bangun. Bahkan sampai dalam hitungan hari. Pasti hal itu sangat menye

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD