Angkasa langsung membuka pintu secepat kilat. Tatapannya lurus ke depan, tidak mau tolah - toleh ke mana pun, yang akan memperluas jangkau pandangnya, sehingga akan memperbesar kemungkinan ia meliha sesuatu. Begitu membuka pintu, ia lega sekali karena di depan pintu tidak ada apa - apa. Syukur lah ... sosok yang menggedor - gedor pintu tadi tidak langsung menampakan eksistensinya secara nyata. Tak ingin melewatkan kesempatan kabur begitu saja, Angkasa pun segera berlari secepat yang ia bisa. Kembali menuju ke kamarnya. Ia bahkan sengaja tidak melihat kondisi Brasta dulu. Karena takut akan melihat penampakan hantu yang lain. Angkasa mendelik ketika ia mendengar suara langkah kaki. Angkasa menajamkan pendengarannya. Iya benar. Ini adalah suara langkah kaki. Langkah kaki yang sedang berlar