Ketika masuk ke dalam ruangan serba hitam itu, Brasta lega karena ia tidak lagi mendapat sambutan - sambutan mengejutkan. Meski ia tetap bisa melihat keberadaan mereka di sana - sini. Menatap tajam ke arahnya, seakan penuh tanya. Siapa lagi ini yang datang? Dan Brasta yakin, seperti yang sudah - sudah, mereka bisa melihat aura Brasta yang berbeda. Mereka pasti langsung tahu jika Brasta bisa melihat mereka, meski sudah sebaik apa pun Brasta berusaha pura - pura tak melihat mereka. "Silakan duduk, Brasta." Angkasa mempersilakan Brasta duduk di sofa hitam, tempat Angkasa selalu mempersilakan tamu - tamunya ketika membuat konten. Atau pun kala membuat konten sendirian, ia juga menggunakan sofa panjang ini. Brasta memperhatikan dekorasi studio Angkasa yang secara umum memang keren. Kesan cree