Pada saat tubuh Eden di dorong oleh Mike masuk ke dalam pintu dimensi, perasaan hampa datang menyerangnya. Suara-suara semua orang terdengar jelas di telinga. Tak hanya itu, teriakan Kelly yang terus menggema perlahan mulai hilang.
Eden masuk ke dalam lubang hitam tanpa dasar. Jiwanya seakan tersedot-ditarik paksa dan tak bisa berkutik sama sekali. Ia ingin meronta, berusaha bergerak. Akan tetapi ada beberapa tangan menyergap seluruh tubuhnya.
Ketika hendak membuka suaranya, tangan itu menyekap mulutnya sampai pada hidung sehingga aliran udara yang masuk terhenti. d**a Eden terasa terbakar hebat, dan tiba-tiba ada rantai merah menyala di selimuti api menarik tubuhnya.
“Kau tak boleh melewati gerbang ini.” Suara menggelegar itu terdengar dengan sangat jelas. Eden mencoba mencari keberadaannya, tapi yang dilihat hanya gelap gulita saja.
‘Siapa dia? Sial! Aku tak bisa membuka mulutku. Dan juga tak bisa melihat dengan jelas.’
“Cepat...! Pergi!” teriaknya menggema membuat telinga Eden berdengung hebat, darah segar keluar menetes begitu saja.
Karena tak mendapatkan respon, rantai merah itu pun melilit tubuhnya. “Jangan pernah kembali kemari kalau tugasmu belum selesai!”
‘Apa ini? Rasanya terbakar!’ Eden meronta-ronta ketika rantai itu melilit tubuhnya. Para tangan itu menghilang begitu saja.
“Lepaskan aku!” Sesuatu yang ada dibenak Eden adalah berusaha untuk melepaskan diri meskipun rantai itu kian melilitnya hingga menimbulkan luka.
“Keras kepala!” teriaknya menggema lagi. Rantai itu menarik tubuh Eden dengan kasar sampai terhempas berulang kali. Setelah itu terlempar menuju ke atas.
Ia berteriak dengan sangat keras-mengambang di udara hingga melihat sebuah cahaya seperti pelangi. Saat tubuhnya menembus cahaya itu, dentuman keras terjadi begitu dahsyat
Boom
Para siluman yang menjaga perbatasan langsung bersiaga mengambil tindakan untuk membenahi pilar perbatasan yang terlihat retak. Eden keluar dari dimensi dengan terpental menghantam tanah cukup keras.
Terlihat beberapa luka di tubuh pria itu sampai kekuatan magisnya habis dan berubah menjadi rubah kecil lemah. Mike yang melihat para siluman bergerak membenahi pilar terkejut dan langsung turun tangan.
“Apa yang terjadi?” Ia mendekati Eden yang tergeletak di dekat pilar itu, lalu menggendongnya.
“Sepertinya, dia yang menyebabkan kerusakan pilar.” Salah satu siluman angkat bicara.
“Benar! Setelah dia keluar, ada ledakan besar di dalam celah dimensi. Dan pilar langsung retak.”
Mike menatap ke arah Eden yang sangat lemah, kemudian beralih ke dua pilar yang sedang diperbaiki oleh bawahannya. “Lakukan tugas kalian. Jangan sampai berita ini menyebar. Aku akan membawa dia untuk berobat.”
Mike pergi meninggalkan mereka berteleportasi ke tempat Kelly istirahat. Ia tak menyangka bahwa tindakannya akan merugikan banyak siluman. Dan pekerjaan yang seharusnya selesai menjadi bertambah akhibat kecerobohannya.
“Sepertinya, aku memang tak bisa meremehkan mu, Eden.” Mike menaruh rubah putih itu di sebuah keranjang dan menyelimutinya. Ia mendesah beberapakali, tak mengerti dengan semua hal yang terjadi akhir-akhir ini.
Setelah Eden berubah, kekacauan di dunia siluman makin merajalela. Ratu yang semula diam bertindak, dan bahkan melakukan pemburuan kepada keluarganya. Tidak hanya itu, keseimbangan yang ada di perbatasan juga semakin goyah. Banyak para siluman yang berhasil menerobos tanpa sepengetahuan mereka.
Beralih ke Eden yang menggeliat ketika merasakan kehangatan, dan belaian dari seseorang. Telapak tangan besar itu mampu membuatnya nyaman. Perlahan ia mulai membuka kedua matanya.
‘Dimana aku?’ tanyanya pada diri sendiri. Mata biru itu mengarah pada tangan yang tak jauh darinya. ‘Sial! Kenapa aku tak bisa mengeluarkan suara?’ Yang terdengar saat ini adalah suara rubah.
“Sudah bangun rupanya.” Eden diangkat oleh seseorang. Ketika kedua mata mereka bertemu, mata rubah itu membulat sempurna. ‘Kenapa dia di sini? f**k, Mike k*****t!’
“Kau beruntung bisa hidup.” Mike mengayunkan rubah itu dengan sedikit kencang.
‘Lepaskan aku b******k!’ Eden meronta-ronta supaya Mike mau melepaskan dirinya, tapi malah pria itu memeluknya dengan erat.
“Kapan lagi aku bisa memeluk tubuh kecilmu, Eden?” Mike terkekeh menyeramkan, sementara Eden kesal setengah mati.
‘Awas saja, jika aku berubah menjadi manusia. Aku akan menguliti mu.’ Terdengar jelas suara geraman khas hewan yang terdengar di telinga Mike.
Gelak tawa pria itu pecah seketika, membuat Kelly langsung bangun dari tidurnya dalam kondisi linglung. “Apa yang terjadi?”
Mike langsung berhenti tertawa. “Syukurlah.., kau sudah bangun rupanya.” Ia memperlihatkan Eden kepada Kelly.
“Kenapa Eden berubah lagi menjadi rubah?” Kelly mendekat. “Eden..., kau pasti sangat kesusahan.” Ia merebut rubah itu dari Mike dengan kasar. Terdengar jelas dari helaan nafas Mike, membuat sang adik menatapnya tajam.
“Katakan padaku, Mike.”
“Aku tak melakukan apa-apa.” Mike mengangkat kedua tangannya. Ia lega karena dalam wujud rubah luka Eden tak kelihatan sama sekali. Pria itu bangkit, “Dia tak memiliki kekuatan magis. Usaha kalian berdua sia-sia. Lebih baik kalian menyerah.”
Eden murung mendengar perkataan Mike yang benar adanya. Di dunia siluman, kekuatan magis memiliki level masing-masing, dan sekarang ia berada di level nol, artinya kaum lemah yang hanya bisa menjadi rakyat jelata saja.
‘Oh s**t!’ geram Eden dengan keras di dalam hati. Perbedaan kekuatan memang berdampak besar. Di dunia manusia, maupun di dunia siluman sekalipun. Semakin tinggi kekuatan magis yang dimiliki, maka semakin tinggi pula kedudukannya.
“Apa yang harus aku lakukan? Eden harus kembali.” Kelly putus asa karena ketiga cara yang mereka lakukan tak berhasil sama sekali. Dan sekarang malah Eden berubah kembali menjadi rubah kecil yang menyedihkan. Sungguh Eden yang malang.
“Aku akan membantumu, tapi ada syaratnya.” Mike berbalik arah menatap Eden dan Kelly satu persatu.
Bola mata mereka berdua berbinar sangat cerah seakan mendapatkan intan berlian. Kelly tak sabar dengan cara Mike membantu mereka, begitu pula dengan Eden.
“Katakan.” Kelly terlihat antusias.
“Eden harus menerima dirinya menjadi siluman rubah, dan hidup menjadi Eden yang seharusnya. Berlatih membangun kekuatan.” Mike menatap ke arah Eden yang masih berdiam diri. “Setelah fisikmu lebih baik, aku dan Kelly akan bersiap membantumu.”
Entah mengapa Eden terlihat ragu dengan tawaran Mike. Kemungkinan besar pria itu merencanakan sesuatu. Menyuruhnya menjadi siluman adalah hal yang tak mungkin karena jati dirinya adalah manusia.
Rubah putih salju itu terus menatap ke arah mata Mike dengan tajam untuk mencari sebuah petunjuk. Namun sialnya, petunjuk yang dicari tak ada sama sekali.
“Bagaimana? Apakah kalian setuju?”
Kelly bingung harus menjawab apa karena Eden masih diam. “Aku harus diskusi dengannya terlebih dahulu, Mike.” Gadis itu tak ingin ikut campur dengan pilihan Eden. Mike mengangguk lalu meninggalkan mereka berdua.
Setelah pria itu pergi, Kelly menyalurkan sedikit kekuatan magisnya agar Eden bisa bicara. “Apakah kau setuju dengan syarat Mike, Ed?”
Eden turun dari pangkuan Kelly, berjalan menaiki meja untuk menatap keluar ruangan. “Jika aku menerima kondisiku, apakah aku bisa kembali lagi menjadi manusia?” Di dunia ini, perasaaan bimbang sangat sulit untuk di kendalikan.
“Tentu, Mike bilang dia akan membantumu.”
“Apakah dia benar-benar tahu caranya, atau hanya membual saja? Kau lihat sendiri, dia melempar ku ke gerbang dimensi tanpa persiapan sedikitpun.” Masih teringat jelas kejadian dimana lubang hitam seakan menelan dirinya hidup-hidup, dan rasanya seperti tak berdaya.
Eden jadi mengerti, bahwa hidup menjadi terlemah adalah hal terburuk yang pernah ada. Namun perasaan kesal itu pun jika dikeluarkan hanya sia-sia saja. Kelly pun ikut memikirkan semua ucapan Mike. Dan mereka termenung satu sama lain, dilema atas keputusan yang diambil.
Akankah Eden menerima syarat dari Mike yang memiliki seribu rahasia? Dan bisakah Kelly ikut membantu sang kakak dalam melakukan misi di masa depan yang tidak diketahui?
Bersambung