BB. 59

2119 Words

Matahari semakin menampakkan sinarnya namun laki-laki tersebut masih setia berada di bawah selimutnya, alarm yang berbunyilah yang membuatnya terusik hingga kini ia meraba meja nakasnya untuk mematikan alarm yang berbunyi tersebut. "Aishh siapa si yang masang alarm!" seru David sedikit kesal, tidur nyenyaknya terganggu. Matanya masih terpejam rapat namun tangannya meraba kesana kemari mencari benda pipihnya tersebut, ia melirik ke arah jam di handphonenya. David membuka matanya perlahan, ia membenarkan posisinya hingga terduduk di kasur, ia menggaruk kepalanya sambil melihat ke sekitar kamarnya. Laki-laki tersebut berjalan untuk membuka hordeng agar sinar mentari masuk ke dalam kamarnya. "David! Bangun!" David mengerutkan keningnya ketika mendengar suara yang ia kenal. David lalu menya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD