Leader 40 - Toki Athauvel

1023 Words
Leader 40 - Toki Athauvel Selesai juga kegiatan hari ini untuk menyeleksi calon prajurit. Seharian penuh jenderal Vladimir menguji mereka semua bersaman wakil jenderal Norman. Sudah saatnya istirhat. Namun, jenderal Vladimir masih ada di tempat latihan. Ia masih terduduk dan terpaku. Mungkin ia sedang memikirkan sesuatu. "Selamat malam tuanku, mohon maaf mengganggu. Aku ke sini karena penasaran dengan anda. Bolehkah aku bertanya satu hal?" Tiba-tiba Toki datang dan mengucapkan hal itu. Apa yang akan di tanyakan Toki pada jenderal Vladimir sampai ia penasaran? "Ada apa?" Tanya jenderal Vladimir. "Apa nama lengkap tuan jenderal Vladimir Gerald?" Toki mulai bertanya. "Ya, tadi kan aku sudah memperkenalkan diri. Saat seleksi akan dimulai," sahut jenderal Vladimir. "Apa tuanku ini anak dari Alexander Gerald dan Ivana?" Tanyanya lagi. Deg! Jantung jenderal Vladimir hampir saja copot mendengar pertanyaan Toki. Rasanya ia belum pernah bercerita pada siapapun tentang orang tuanya. Kenapa Toki tahu tentang nama orang tua jenderal Vladimir? "Jangan sok tahu kamu!" Jenderal Vladimir mencoba mengelak. "Tuanku, aku juga berasal dari Serbia. Ayah bersama keluargaku juga di bantai habis oleh raja Dimitar yang tidak punya hati itu. Dulu siapa yang tidak kenal Alexander Gerald? Pemimpin tangguh dari Serbia. Hanya saja hanya kami menemukan beliau dan yang lainnya sudah tidak bernyawa. Aku kira tuanku juga ikut mati saat itu. Untungnya saat kejadian itu aku sedang mencari beberapa kayu bakar jauh dari pemukiman yang di bantai oleh raja Dimitar," cerita Toki panjang lebar. Jenderal Vladimir sangat terkejut dengan cerita Toki. Kenapa juga harus ada orang di masa lalunya datang ke sini. Bisa-bisa rencananya gagal kalau ketahuan. Jenderal Vladimir mendengarkan baik-baik cerita dari Toki. Pasalnya, sejak kejadian itu. Tidak ada satupun yang tahu tentang asal usul dari jenderal Vladimir. "Lalu kenapa kamu ada di sini?" Selidik jenderal Vladimir. "Sama seperti anda tuanku. Aku mengembara sendirian. Sampai tiba di sini. Di kerajaan Kuzkha. Raja Castillejo begitu baik. Aku di jadikan warganya, karena aku bilang aku sebatang kara," sahut Toki. Persis seperti waktu itu yang terjadi pada jenderal Vladimir. Hanya saja jenderal Vladimir lebih beruntung dari pada Toki. Jenderal Vladimir langsung di angkat menjadi jenderal di kerajaan Kuzkha. "Kamu benar-benar dari Serbia?" Jenderal Vladimir masih terus menyelidiki Toki. "Ya tuanku. Aku Toki Athauvel. Warga Serbia di bawah kepemimpinan Alexander Gerald. Dulu aku juga di bawah satu tahun usia tuan. Aku juga kenal dengan ibu Xela dan anaknya yang bernama Aira. Saat itu juga aku terkejut melihat kekacauan yang di perbuat oleh raja Dimitar. Saat tadi masuk ke sini. Melihat tuanku, anda sangat mirip sekali dengan Alexander Gerald. Makanya aku penasaran menanyakan hal ini," oceh Toki. "Toki, tolong jangan bahas soal Serbia di ini. Jangan beri tahu siapapun tentang Serbia. Baik itu tentang Alexander Gerald atau Ivana. Tetap bungkam, anggap saja kamu tidak mengenali mereka!" Tegas Jenderal Vladimir. Bisa gawat kalau putri Beatrice tahu tentang hal ini. Ia adalah perempuan paling kepo di kerajaan Kuzkha. Jangan sampai tujuan balas dendamnya terhalang oleh terbongkarnya latar belakang jenderal Vladimir. "Baik tuanku. Maaf aku sudah lancang menanyakan hal ini. Aku hanya penasaran," sesal Toki. "Iya, tidak apa-apa. Kamu hanya perlu menepati janji kamu. Untuk tidak membicarakan hal yang terjadi di Serbia. Jangan Sampai ada yang tahu," ulang jenderal Vladimir memperingati Toki. Jenderal Vladimir mengira kalau hanya dirinya saja yang selamat dari pembantaian hari itu. Ternyata ada anak bernama Toki yang juga selamat dari pembantaian raja Dimitar. Jenderal Vladimir tidak menyangka akan di pertemukan di sini. Di kerajaan Kuzkha. Meskipun mereka berasal dari negara yang sama. Jenderal Vladimir tetap harus hati-hati. Ia belum tahu sifatnya Toki seperti apa. Sebetulnya jenderal Vladimir sedikit senang karena bertemu orang yang pernah seperjuangan di Serbia. Toki sampai tahu ibu Xela dan Aira. Ibu Xela memang selalu membatu Alexander dalam mengurus Vladimir kecil. Meski Alexander sering menolak bantuan dari siapapun tentang mengurus Vladimir kecil. Namun, ibu Xela tetap membantu Alexander mengurus Vladimir kecil. Jasa Alexander di Serbia saat itu sangatlah besar. Rasanya tidak tega jika melihat Alexander yang penuh tanggung jawab itu. Mengurus anaknya sendirian. Alexander selalu mengendong Vladimir kecil kemana-mana. Ibu Xela penah menawari Alexander untuk menjadi ibu susunya Vladimir kecil. Karena ibu Xela merasa s**u dari pertahanan sapi saja tidak cukup. Namun, Alexander menolaknya. Alexander tidak mau kalau Vladimir kecil satu persusuan dengan Aira. Ibu Xela tidak marah. Ia mengerti dengan apa kemauan Alexander. Maka dari itu ibu Xela sering bantu memerah s**u sapi untuk stok minuman Vladimir kecil saat itu. Cukup sedih ketika melihat mereka berlumuran darah saat itu. Ibu Xela cukup banyak membantu Alexander selama mengurus Vladimir kecil. Aira juga sudah menjadi teman baik di masa kecilnya. Meski memang Vladimir kecil lebih banyak berlatih, dibandingkan bermain bersama Aira atau anak-anak lainnya yang seumuran dengan Vladimir kecil. Mereka yang tidak berdosa menjadi korban akan kerakusan raja Dimitar yang rakus akan kekuasaan. Rasanya cukup geram kalau mengingat semua kejadian itu. Jenderal Vladimir meninggal Toki yang menunduk di tempatnya. Toki tidak mempunyai niat buruk apapun pada jenderal Vladimir. Ia hanya merasa senang pernah satu wilayah dengan jenderal Vladimir. Toki tahu betul, betapa berjasanya Alexander saat itu. Toki dan keluarganya sangat berterimakasih dengan semua jasa Alexander. Toki dan jenderal Vladimir beruntung karena tidak ada saat pembantaian itu terjadi. Betapa menyesakan hati saat Toki melihat kedua orang tuanya sudah tidak bernyawa. Desa kecil yang mereka bangun bersama-sama hancur berantakan tidak tersisa. Hanya ada pertumpahan darah dari korban yang tidak berdosa. Toki mencari tahu siapa yang menghancurkan desa kecilnya waktu itu. Sampai ia mengembara kemana-mana. Dan akhirnya bertemu dengan raja Castillejo. Dan menjadikan Toki bagian dari rakyat kerajaan Kuzkha. Karena kebaikan sang raja. Toki memutuskan untuk menjadi prajurit kerajaan Kuzkha. Raja Castillejo sudah menolongnya. Maka dari itu Toki ingin mengabdikan diri pada kerajaan Kuzkha. Sebagai tanda balas budi. Baru-baru ini Toki tahu, kalau kerajaan Bednarek lah dalang dari pembantaian di Serbia waktu itu. Darahnya semakin mendidih. Namun, Toki sama seperti jenderal Vladimir. Dia menunggu waktu yang tepat untuk bisa membalaskan dendamnya. Toki berharap bertemunya dengan jenderal Vladimir. Membuka harapannya untuk membalaskan dendamnya pada raja Dimitar. Namun, jenderal Vladimir sepertinya masih terkejut. Tujuannya mungkin sama untuk balas dendam pada raja Dimitar. Perkiraan Toki, jenderal Vladimir takut tujuannya selama ini terbongkar karena Toki. Sepertinya jenderal Vladimir salah sangka. Malah Toki akan mendukung rencana balas dendamnya pada raja Dimitar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD