Leader 24 - Kembali ke Istana Kerajaan Kuzkha

1044 Words
Leader 24 - Kembali Ke Istana Kerajaan Kuzkha Ketua prajurit Norman masih setia mencarikan tanaman obat untuk sang naga. Karena asam asetat yang ia bawa sudah habis. Kali ini Norman membawa daun seribu, kayu manis dan bunga Rosmery. Untungnya jenderal Vladimir bisa meracik bahan tersebut menjadi obat untuk mengobati naga. Setelah satu Minggu tinggal di menara, untuk merawat sang naga. Akhirnya sang naga berangsur sembuh. Jenderal Vladimir segera kembali ke istana kerajaan Kuzkha bersama Norman, ketua prajurit. Ternyata ketua prajurit Norman sangat banyak membantu. Selama perjalanan ketua prajurit Norman banyak bercerita tentang kehidupannya. Ternyata setengah hidupnya ia badikan untuk kerajaan Kuzkha. Sebelumnya ada ayahnya yang juga prajurit di kerajaan Kuzkha. Namun, ayahnya tewas terbunuh saat perang. Sejauh ini ketua prajurit Norman sudah melewati lebih dari seratus peperangan. Jenderal Vladimir kalah telak. Seharusnya yang menjadi jenderal adalah ketua prajurit Norman. Bukan Jenderal Vladimir. Karena jam terbang ketua prajurit Norman lebih banyak dari jenderal Vladimir. Bahkan ini adalah perang pertama yang jenderal Vladimir pimpin. "Apa kau tidak iri padaku? Karena ternyata aku yang menjadi jenderal baru. Bukannya kamu?" Tanya jenderal Vladimir merasa tidak enak. "Tentu tidak tuanku. Pilihan raja adalah yang terbaik. Aku memang sudah lama bekerja sebagai ketua prajurit di kerajaan Kuzkha. Namun, kedudukan sebagai jenderal. Tidak begitu aku inginkan. Kalau memang sudah takdirnya. Kedudukan apapun akan aku jaga dan terus mengabdi pada kerajaan. Aku tidak terlalu terambisi dengan sebuah jabatan," jelas ketua prajurit Norman. Ya, jenderal Vladimir juga tidak terlalu terambisi dengan sebuah jabatan. Namun, jika tidak memiliki jabatan sebagai jenderal. Mana bisa dia membalaskan dendam pada seorang raja. Raja yang di anggap sebagai raja yang sangat rakus dan tidak perduli dengan nyawa yang tidak bersalah. Jenderal Vladimir harus ada di posisi ini agar bisa mencapai tujuannya. Menuntaskan balas dendamnya pada raja Dimitar. Baguslah ketua prajurit Norman tidak terobsesi pada jabatannya. Kalau tidak mungkin ketua prajurit Norman akan menjatuhkan jenderal Vladimir karena sudah merebut posisinya. Selain posisi raja, posisi jenderal lah yang paling ingin di tempati. Karena jenderal adalah posisi tertinggi setelah raja. Jenderal juga bisa memutuskan apapaun yang terbaik untuk kerajaannya. Kekuasaannya hampir sama seperti raja. Namun, tanggung jawab sebagai jenderal juga sangat besar. Karena seorang jenderal juga bertanggung jawab atas prajurit-prajuritnya. Jenderal harus mendidik dan melatih prajuritnya agar siap perang di Medan perang. Bisa melindungi raja, kerajaan dan rakyatnya tentunya. Maka dari itu jenderal Vladimir melatih para prajuritnya setiap hari. Agar nanti mereka tidak terlalu jika ada perang mendadak menyerang istana. Mereka harus menjadi prajurit yang bermental baja. Siap dengan situasi dan kondisi apapun. Seminggu berada di menara perbatasan membuat jenderal Vladimir dan ketua prajurit Norman cukup kelelahan. Karena mereka benar-benar tidak bisa tidur dengan pulas. Mereka secara bergantian menjaga sang naga. Mereka berdua juga secara bergantian berburu untuk makanan mereka dan makanan sang naga yang sakit. Mungkin selama ini sang naga mencari makanannya sendiri. Seharunya ada satu pos di sana yang ditugaskan untuk mengurus naga. Sepertinya harus ada perubahan yang dilakukan oleh jenderal Vladimir. Jenderal Vladimir akan mengubah sedikit demi sedikit kekurangan kerajaan Kuzkha. Agar hal ini tidak terjadi lagi mungkin mereka harus membangun benteng pertahanan di sekitar menara perbatasan. "Tuanku lebih hebat dari aku. Bisa meracik obat, bisa mencari cara bertahan hidup, bisa mengatur strategi perang dan banyak hal lainnya yang membuat aku kagum. Seperti yang aku bilang, yang mulia raja pasti tahu yang terbaik untuk kerajaannya," oceh ketua prajurit Norman. Dia begitu memuji-muji jenderal Vladimir. Jenderal Vladimir tidak merasa terbang saat dipuji. Jenderal Vladimir melakukan itu semua memang harus dia lakukan. Raja Castillejo telah berbaik hati untuk mengajaknya tinggal di istana. Bukan hanya itu, malah Vladimir dijadikan jenderal oleh raja Castillejo. Padahal jenderal Vladimir adalah orang asing yang tidak sengaja menolong raja Castillejo. Raja Castillejo tidak curiga sama sekali. Malah sangat percaya pada Jenderal Vladimir. Padahal bisa saja jenderal Vladimir mata-mata Daris wbuah kerajaan yang bisa menghancurkan kerajaan Kuzkha. Entahlah, semuanya adalah takdir yang sangat unik. Mungkin memang rezekiya Vladimir yang bisa diangkat sebagai seorang jenderal. Semenjak kedatangan jenderal Vladimir ke dalam kerajaan Kuzkha. Banyak anggota kerajaan yang sangat menyukai cara kerja jenderal Vladimir. Jenderal Vladimir selalu melatih para prajuritnya dengan sabar. Prajurit yang belum bisa melakukan sebuah teknik yang diajarkan, tidak langsung dimarahi oleh jenderal Vladimir. Namun, dia ajarkan dengan baik-baik sampai pada prajurit bisa. Jenderal Vladimir bukan tipe orang yang pemarah. Bahkan ada salah satu prajurit yang salah membidik saat latihan. Saat itu salah satu prajurit membidik sebuah papan sasaran. Namun, yang kena malah prajurit lainnya. Beruntungnya prajurit yang terkena anak panah itu tidak terluka parah. Anak panahnya hanya mengenai tangan kanannya. "Biar aku obati," ujar jenderal Vladimir saat itu. Jenderal Vladimir merobek baju bagian bawahnya. Kemudian ia melilitkan kain bajunya itu ke lengan prajurit yang terluka. Lalu ia mencabut anak panah itu dengan perlahan. "Cepat pergi ke tabib. Jangan biarkanuka itu terlalu lama. Minta pada sang tabib untuk menghentikan pendarahannya," perintah jenderal Vladimir. Dia benar-benar sangat memperhatikan prajuritnya. Prajurit adalah aset kerajaan jadi jenderal Vladimir harus melindungi juga. "Maafkan aku tuanku, aku benar-benar tidak sengaja. Aku siap menerima hukuman apapun," sesal prajurit itu. "Ya, tak apa. Lain kali kamu harus berhati-hati. Kamu harus lebih fokus dalam membidik sasaran. Setelah selesai latihan, kamu latihan tambahan bersamaku. Kamu harus bisa membidik target dengan benar," ucap jenderal Vladimir. Begitulah cara jenderal Vladimir menghukum prajurit yang melakukan kesalahan itu. Dengan menambahkan masa latihan. Jenderal Vladimir bertujuan baik, dia ingin prajurit itu lebih hati-hati lagi. Dan tidak melakukan kesalahan yang sama. Beruntungnya prajurit yang terkena anak panah itu hanya kena tangan saja. Bagaimana kalau kena organ vital seperti mata, jantung atau yang lainnya. Pasti akan membahayakan nyawa prajuritnya. "Baik, tuanku," sahut sang prajurit pasrah. Memang dia yang salah. Jadi dia akan menerima konsekuensi apapun dari jenderal Vladimir. "Yang lainnya harus tetap berlatih. Meskipun sedang berlatih. Kehati-hatian perlu diperhatikan juga. Jangan sampai kesalahan tadi terjadi lagi. Saat di Medan perang kita memang perlu membidik musuh dengan tepat. Tapi bukan membidik kawan kita. Untuk hari ini aku maklumi hal itu. Karena kalian baru belajar. Namun, jika dikemudian hari terjadi kesalahan ini lagi. Aku akan menghukum orang itu," tegas jenderal Vladimir. Prajurit yang melakukan kesalahan itu hanya menunduk diam. Dia benar-benar sangat menyesal. Setelah latihan tambahannya besama jenderal Vladimir selesai. Dia akan pergi menemui prajurit yang terluka, memastikan dia baik-baik saja dan meminta maaf kembali. Prajurit itu harus terluka gara-gara keteledoran yang dilakukannya sendiri.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD