4. Ular Besar
Kau menginap saja di sini malam ini rose. kami senang jika kau menginap. kata paman Joki, sambil mengunyah pelan makanan yang berada di mulutnya. terlihat Rose yang berada di depan sang paman dan bibi, melirik ke arah Jeff yang sedang mengunayah makanan, dia pun menoleh ke arah Jeff. pikir jeff dia bingung untuk memutuskan hal itu, terkadang paman jeff terlalu berlebihan terhadap wanita muda, namun itu normal karena paman joki sendiri belum mempunyai keturunan.
Oh, paman. aku rasa aku pulang saja, orang tuaku menunggu di rumah. kata Rose menolak halus ajakan sang paman.
ya, baiklah, itu terserah kau saja. kata sang paman sambil mengerucutkan bibirnya. kemudain kembali berucap. Yah aku rasa orang tuamu lebih mementingkan dirimu, pulanglah Rose, orang tuamu menunggumu. kata Sang Paman, kemudian dia kembali memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
Ini sudah petang, sebaiknya kau berhati-hati, karena jalan terlalu sepi untuk para pengendara. masih banyak beberapa kijang yang berkeliaran di tengah jalan di malam hari, kau tak perlu kencang mengendarai kendaraan. imbuh sang bibi yang bernama Andien, terlihat raut wajah bibi Jef sambil tersenyum manis di hadapan Rose. Dan Rose yang melihatnya pun hanya tersenyum kemudian Jeff menyela pembicaraan.
Apa yang dikatakan bibiku benar, namun sangat sering sekali ular besar lewat secara perlahan di tengah jalan, dan beberapa pengendara mobil pun hampir dan sering melindas ular piton sepanjang 7 meter, dan juga itu yang dewasa di sekitar tempat ini, kau harus berhati-hati terus Rose. kata Jeff dan dia selesai mengunyah makanan, dan tanpa ragu tangannya pun meraih segelas air putih lalu meminumnya hingga sampai habis. Rose yang masih setengah menghabiskan makanan, pikirnya dia sudah cukup kenyang, dan langsung saja dia minum air putih.
Jeff sementara waktu tinggal disini, dan ini adalah hari liburnya, Apa rencana kalian untuk berlibur nanti? kata Sang paman, dan juga, setelah habis menyelesaikan makanannya kemudian Jeff dan Rose saling menoleh, lalu kembali melihat ke arah sang Paman, lalu Ros menjawab.
Kami akan pergi ke suatu tempat, dan itu jeff yang mengajak. Jeff bercerita ada sebuah gunung kecil di tempat di dekat sini, dan kami akan kesana. kata Rose. mendengar ucapannya sang Paman pun matanya terlihat melebar, kemudian kembali mengecil, seakan-akan dia tidak mengijinkan mereka untuk pergi ke tempat itu, kemudian Paman joki kembali berucap.
Maksudmu kalian berdua akan pergi ke tempat itu? tanya paman joki kemudian jeff menjawab.
Bukan hanya kami Paman, tapi kami bersama Mitch, Michael, and Hanna. kami akan mendaki gunung itu, namun peraturan yang berlaku kami tidak boleh mendaki sampai ke puncak. Aku ingin kamu berikan kami izin untuk pergi ke sana, karena ada beberapa tugas kuliah yang harus aku catat mengenai gunung itu. kata Jeff terdengar tegas, sang paman tanpa sadar membasahi bibirnya dengan lidah, pandangannya menoleh ke arah istrinya yaitu Sang bibi, dan sang bibi pun hanya mengangguk, dan menandakan dia setuju. kemudian dia kembali melihat ke arah Jefflalu terucap.
Jika itu memang salah satu tugas untuk kalian, aku mengizinkan, dan aku memberi saran, dan benar-benar jangan pernah kalian mendaki lebih daripada itu. kata paman joki, kemudian jeff tersenyum, ia melirik kearah Rose, kemudian ia kembali melihat ke arah sang paman dan keduanya berucap terima kasih paman.
Tak berapa lama obrolan mereka pun berganti dengan hiasan canda tawa, kemudian beberapa kali terlihat rose melihat jam yang berada di tangannya. pikir Jeff mungkin saja Rose ingin segera pulang, dan merasa segan untuk berkata kalau Dia harus pergi, maka jeff langsung saja berkata kepadanya.
Sudah cukup malam Ros, sebaiknya kau pulang saja. kata Jeff, dan itu harus, tanpa ragu tingkah Rose seperti ingin terburu-buru kemudian dia melihat sang paman yang menunggu jawaban darinya lalu terucap.
Sebaiknya aku pulang Paman, sudah cukup malam. kata Rose yang terdengar ia seakan merengek, kemudian sang Paman tertawa kecil lalu menjawab.
Ya, kau pulang saja, terus berhati-hatilah saat berada di sepanjang jalan ini, aman untuk para manusia, tapi tidak dengan para hewan yang sewaktu-waktu berada di jalanan. kata Sang Paman mengimbuhkan Rose, kemudian tanpa ragu Ros berdiri dan berucap terima kasih kepada sang paman, kemudian jeff mengantarkan Rose menuju ke arah pintu keluar, sedangkan sang bibi dan dan sang Paman mulai perlahan berdiri dan mengikuti dari belakang. kemudian tanpa ragu Jeff dan Rose berpelukan sejenak, mereka saling mengatakan saling berhati-hati dengan kendaraan roda dua yang bertengger di depan rumah itu, Ros mulai menaikinya, dan menggunakan helm, dia segera menghidupkan motor roda dua itu, kemudian membelok. dua klakson dibunyikan dan dia mulai meluncur ke arah jalanan.
Seusai melewati jalanan, Rose berpikir jalanan itu bagi Rose biasa saja, dan bahkan dia sudah hampir sampai kembali ke rumah. perlahan dia memasuki gerbang rumah, dan meletakkan kendaraannya di ruang parkir yang berada di sisi kanan rumah Rose, kemudian dia segera masuk ke kamar, mengistirahatkan tubuh sejenak. dengan berbaring ia menghubungi jeff, dia mengatakan kalau dia sudah sampai di rumah, dan beberapa kali jeff menanyakan berbagai hal tentang saat Rose berada di jalur perjalanan, dan Rose mengatakan perjalanan aman-aman saja, dan terkendali. pikir Rose paman dan juga Jeff menakut-nakutinya. di percakapan telepon, Jeff tertawa terbahak-bahak, tak hanya itu seakan-akan Dia sedang mengejek Rose, namun padahal dalam pikirannya, dia tidak ingin Rose mengalami sesuatu yang buruk saat berada di perjalanan menuju rumah, karena jeff berusaha menutupi kejadian yang sudah terjadi. di saat itu Ada pengendara motor yang entah datang dari mana menabrak ular besar sebesar batang pohon kelapa, hingga pengendara itu pun tewas seketika di jalanan. Jeff khawatir, karena menurut Jeff, ular itu tidak biasa, seperti ular semestinya, dan bahkan menurutnya sangat aneh, karena tidak ada jejak sama sekali tentang sarang ular saat pencarian, berapa orang pun tidak dapat menemukan telur telur dari ular itu. Karena itu Jeff merasa penasaran, dia menduga ular-ular raksasa yang sedang melintas berasal dari pegunungan yang akan mereka daki nanti.
Obrolan Mereka pun berakhir, karena pikir mereka berdua sudah terlalu lama untuk bercerita, dan akan mulai kembali esok. Jeff yang berada di kursi kayu, dan kepalanya hanya bersandarkan bantal yang sederhana, dia lebih suka tidur di tempat seperti itu daripada harus tidur di ranjang. akhirnya dia harus mengakhiri percakapan itu. Dia tertidur pulas, karena besok dia akan membantu sang Paman untuk mengerjakan pekerjaan memberi makan ternak-ternak nya.