14. Harga yang pantas
Aku boleh melihatnya. kata orang itu, dan tanpa ragu orang yang baru dua kali di temui oleh jeff langsung saja mengangkat karung yang berisi bongkahan platina ke Atas meja kerjanya. dan jeff yang masih membawa karung lain langsung saja meletakkan bersejajar dengan karung yang di letakkan di atas meja lalu jeff mundur kebelakang, orang itu sang pemilik toko lansung saja membuka karung itu. setealh terbuka dia meraih satu bongkahan sebesar kepalan tangnnya. dia mengambil kaca pembesar dan melihat detail bongkahan itu. beberapa saat kemudian dia meltakkan bongkahan platina di meja, dan meraih kembali bongkahan berikutnya, pikir jeff pasti akan lama orang itu memeriksa, beberapa kali dia melihat arloji dan orang itu mulai meletakkan kembali bongkahan yang ada di tangannya.
wow, ini sangat bersih, kata orang itu, lalu perlahan membalikkan tubuh menghadap ke arah paman joki dan juga jeff.
Sudah ku duga kau past senang. kata paman joki, dan orang itu tersenyum lalu berkata.
Aku senang, tapi beberapa bulan ini, persaingan perhiasan begitu ramai, aku kalah dengan beberapa pengusaha perusahaan perhiasan platina. karena jumlah yang aku dapatkan sedikit, dan perusahaan lain mendapatkannnya dalam jumlah besar. kata orangitu, dan terdengar orang itu terdengar jujur, namun jeff menduga orang itu juga sedang berbohong.
ya, mungkin benar, karena aku tidak tahu kau memiliki saingan. kata paman joki. dan terlihat paman joki sedang mengeluarkan cerutu di dalam saku kemeja kusam yang dia pakai.
Aku lupa memberi tahu, dan semua yang aku katakan benar, joki. aku tidak mengada ada, dulu kita sama-sama pernah dalam kesatuan menjadi seorang marinir, dan kau pasti sangat paham dengan diriku sebagai seorang medis ketika kita berperang. kata orang itu, dan jeff baru tahu tentang riwayat orang yang kini bicara di depannya.
Dulu kau sangat culun kawan. hahahaha ! canda paman joki menghangatkan suasana.
Bisa saja kau. pemain tua, ha ha ha ! balas orang itu menjawab.
ha ha ha ! hei kawan, bisnis tetaplah bisnis, apakah kau masih memberikan harga seperti kemarin? kata paman joki, dan tampaknya paman joki tahu orang itu sedang mengacak pikirannya dengan sebuah Alasan persaingan usaha.
untuk hal itu sudah aku pertimbangkan hai orang gila. kata orang itu. dan paman joki mulai menghidupkan cerutu yang tersumpal di mulutnya.
Jika kau setuju dengan harga kemarin aku akan memberikannya. ucap paman joki terdengar tegas, dan orang itu bibirnya yang semula tersnyum kini mengerucut. dia menjadi diam, dan berpikir dengan memandang ke arah bongkahan logam mulia lain yang berada di meja kecil di sisi tembok kanan dari tubuhnya. lalu dia tersenyum, kemudian melihat ke arah paman joki yang tampak menunggu jawaban.
he, baiklah kawan, akan ku beri kau beberapa tumpuk uang, dan sisanya akan ku transfer ke rekening pribadimu. ucapnya sambil tersenyum, dan paman joki mengangguk senang, orang itu lalu berjalan melintasi meja yang ada di belakang tubuhnya. lalu dia duduk dan membuka laci meja. dia mengeluarkan setumpuk uang yang belum jeff tahu berapa nilai uang itu, dan langsung saja kedua tangannya menggenggam tumpukan uang itu. orang itu berdiri lalu berjalan melintasi meja, dan langsung menyodorkan tumpukan uang itu di depan paman joki.
jeff. kata paman joki dan dia tahu apa yang harus jeff lakukan. langsung saja jeff berjalan dua langkah sambil mempersiapkan tas membuka resleting. tangan kanan jeff mulai meraih satu persatu tumpukan uang yang di sodorkan memasukannya ke dalam tas. setelah semua uang itu dia masukkan, jeff menutup rapat-rapat tasnya lalu berjalan mundur dua langkah.
Aku akan mengirimimu sisanya. kata orang itu, paman joki pengaangguk, sambil mengeluarkan Asap di dalam mulutnya.
ya, senang berbisnis denganmu kawan. kata paman joki sambil menyodorkan tangannya di hadapan orang itu, dan orang itu langsung saja menangkap tangan paman joki untuk bersalaman.
Ya, kau masih saja kurang waras. Canda orang itu, dan paman joki tertawa terbahak-bahak. Lalu tawa itu di sambut dengan tawa temannya, jeff dalam diamnya hanya tersenyum sambil memperhatikan dua lelaki tua yang tampaknya sudah sepakat.
Baiklah, kami pergi. Kau juga pasti tidak Ada waktu untuk hal ini berlama-lama. Kata paman joki.
Ya, baiklah joki, selamat bersenang-senang. Ucap orang itu, kemudian paman joki teraenyum sambil mengangguk, lalu perlahan dia membalikkan tubuh dan melihat ke arah jeff. Paman joki langsung saja berjalan setelah 5 langkah berjalan orang itu tiba-tiba berucap.
Tunggu joki. Kata orang itu dan paman joki menghentikan langkahnya. jika kau tidak keberatan, kau dapat menunjukkan lokasi bongkahanmu. Kata orang itu, dan paman joki yang terdiam tanpa melihat ke arahnya, langsung saja kembali berjalan tanpa jawaban.
Jeff dan paman joki keluar dari ruangan itu, dan dua gadis cantik yang berada duduk di depan Etalase perhiasan tersenyum pada jeff yang melewati mereka. Ingin dia berhenti sejenak, karena menurut jeff dua wanita cantik itu sangat menggoda.
Tak usah kau pandangi jeff, rasanya sama saja. Ha ha ha. Kata pamam joki, ternyata jeff sedang di perhatikan oleh paman joki yang berjalan keluar dari toko itu. Beruntung saat paman jeff berkata seperti itu tidak berada di depan dua wanita cantik itu. Jeff hanya terdiam, mereka melewati orang-orang yang berlalu lalang di lorong-lorong pasar itu. Paman joki menggiring jeff ke lorong yang terdapat banyak pakaian wanita, awalnya jeff curiga, namun dia ingat kalau paman joki akan memberikan oleh-oleh pada istrinya bibi andien. Sambutan pekerja di lapak penjual pakaian wanita itu cukup baik, pikir mereka pasti ada dua orang glandangan berpakaian lusuh yang sedang melihat-lihat pakaian.
Aku beli itu, itu, dan itu. Kata paman joki sambil menunjuk pakain satu stel lengkap dengan topi besar yang di pajang di patung boneka pakain di sudut dinding yang penuh dengan pakaian lain. Jeff hanya memperhatikan cara pamam berbelanja, saat jeff berada di samping paman joki, lalu paman joki berucap.
Pilih yang kau mau jeff. Kata paman joki singkat sambil memandangi pakaian yang menurutnya bagus.
Bagaimana aku memilih, dasar gila kau paman, di sini toko pakaian wanita. Ucap jeff terdengar kesal, dan paman jeff spontan langsung tertawa terbahak-bahak yang membuat beberapa pengunjung focus melihatnya. Tawa paman joki begitu besar, yang membuat jeff menepuk keningnya.
Paman joki langsung saja berjalan menuju ke kasir, seorang wanita muda dan cantik seumuran jeff tersenyum sambil merapikan beberapa stel pakain yang di masukkan ke dalam kantung plastik. Dan wanita muda itu langsung memberikan harga yang harus di bayar lalu jeff mengeluarkan uang dan langsung memberikan pada kasir wanita itu.