Wanita Di Dalam Bus

1089 Words
15. Wanita Di Dalam Bus Terima kasih cantik, semoga harimu menyenangkan. Kata paman joki dan langsung saja jeff menarik bungkusan plastik berwarna putih s**u yang ditengah dari bungkusan plastik itu terdapat brand toko itu sendiri. mereka berdua berjalan keluar dari toko itu menyusuri lorong-lorong pasar yang tak tentu arah. pikir Jeff hari sudah cukup siang, mungkin dia harus berpisah dengan paman joki. pikir jeff perjalanan ke rumah hanna membutuhkan waktu sekitar pukul setengah jam, dan sekarang waktu tepat pukul 11 siang, dia tidak harus membantu Paman joki dengan segala urusan karena waktunya pun tidak akan cukup. Aku harus pergi ke rumah Hanna paman. kata Jeff disamping Paman joki, dan sang paman hanya tersenyum tanpa melihat jeff kemudian menjawab. Aku tidak memintamu untuk pergi bersamaku seharian Jeff, kau pun juga masih memiliki segala urusan. Kata paman joki, sambil jeff mengikutinya berjalan. namun mereka masih berada di tengah pasar yang begitu sesak luas, dan sebenarnya jeff mulai resah, karena dia tidak pernah berkeliling sejauh itu. Terimakasih paman, aku akan langsung menuju ke rumah Hanna kata jeff dengan nada bicara yang begitu keras, karena suasana di dalam pasar itu terdengar berisik, hampir setiap pekerja di depan toko yang berbaris memanjang itu menawarkan orang-orang untuk masuk ke dalam toko mereka, begitu pula jeff dan Paman Joki yang di minta langsung memasuki Toko. namun mereka mengabaikan oarang-orang itu tanpa jawaban. Kita langsung keluar dari sini, aku akan mengurus nanti, kau tenang saja, kau dapat pergi. ucap sang paman, dan sangat meyakinkan, dan jeff hanya membalas dengan ucapan "Ya paman. Dari beberapa lorong yang berliku-liku, dan mereka berdua berhasil keluar dari pasar itu. namun mereka belum menemukan mobil yang terparkir di luar, mereka harus menyusuri jalanan di sisi depan lorong yang harus mereka lalui. dan pikir mereka itu sama saja memutari badan pasar yang begitu luas, namun jeff tanpa keluhan, dia dan Paman Joki langsung dapat menemukan mobil Paman joki yang ter parkir di luar, mereka berdua segera menghampiri mobil itu, Paman Joki segera masuk ke dalam, begitu pun juga jeff yang duduk di kursi penumpang di samping paman joki. dan paman joki belum menghidupkan mobil, langsung saja Jeff meletakkan tas ranselnya di atas kedua lutut, dan membuka tas itu. Satu persatu jeff mengeluarkan tumpukan uang dan meninggalkannya di atas dasbor, setelah semua yang tertumpuk, Paman joki langsung saja berucap. Ambil setumpuk uang itu, itu adalah hadiah untukmu, terserah kau saja dengan caramu menghabiskan, dan pasti kau akan berpikir untuk hal yang lebih baik. kata Paman Jeff namun ucapannya terdengar itu suatu peringatan agar jeff menghemat uang itu untuk keperluannya. dengan jumlah uang yang begitu besar, ia terperangah. dia tahu Paman joki tidak ingin jeff membantah, karena paman joki adalah type orang yang cukup keras mendidik jeff. lalu jeff menggigit bibirnya, kemudian mengeluarkan setumpuk uang yang sudah terikat dengan kertas dan memasukkannya ke dalam tas menutupnya rapat-rapat. Terima kasih Paman, aku tahu yang harus aku lakukan. Kata jeff sangat meyakinkan dengan ucapannya. kemudian Paman Joki Hanya mengangguk, lalu jeff kembali berucap. Aku akan memanfaatkan uang ini, dan mungkin aku akan membeli beberapa barang untuk keperluan pendakian nanti, aku akan menaiki angkutan. kata Jeff menoleh ke arah sang paman, terlihat paman jeff raut wajahnya sangat setuju dengan rencana Jeff. Ya, terserah kau saja, dan ingat rahasia kita. kata sang paman peringatkan jeff, lalu jeff mengangguk, kemudian perlahan tangan kirinya menekan tuas pintu mobil dan mendorong pintu itu, lalu perlahan dia keluar dari dalam mobil. dia belum sempat menutup pintu dan kembali berucap. Aku pergi paman. kata Jeff, dan paman joki mengangguk senang, kemudian Jeff perlahan menutup pintu mobil itu dan berjalan ke arah keluar untuk mencari angkutan kota yang berada di depan pasar. Paman jeff langsung segera menghidupkan mobil, lalu dia diarahkan oleh petugas parkir agar dia dapat memutar mobilnya menuju ke arah luar. mereka berpisah, pikir jeff dia akan langsung segera menemui Hanna. Di depan pasar itu, jeff sendiri menunggu mobil kecil sederhana yang ditumpangi oleh para orang-orang yang sesudah berkunjung dari pasar. mobil pun datang, dan dia segera masuk, dan 2 bangku mobil yang memanjang itu pun telah terpenuhi oleh para penumpang. mobil pun melaju menuju di sepanjang jalanan kota. di dalam mobil itu Jeff berpikir, andaikan saja Dia memiliki kendaraan, mungkin akan lebih mudah untuk transportasinya, namun dia tidak ingin terbebani dengan hal itu, baginya sudah cukup, meski dia belum memiliki apa-apa. Dan setengah jam berlalu, dia berhenti tepat berada di pemberhentian, karena dia harus kembali melanjutkan perjalanannya untuk menaiki bus. dan setelah dia berada di dalam bus, dia masih dengan para penumpang, dan dia beruntung, Masih bisa berdiri sambil tangannya berpegangan pada tuas yang terhubung memanjang di dalam ruang bus itu. Suasana pun menjadi riuh dengan bisikan, terlihat wanita seksi beberapa kali diperhatikan oleh para penumpang lelaki yang haus dengan pemandangan itu. ya sebuah pemandangan yang hanya terfokus kan oleh 1 wanita yang duduk tepat berada di depan jeff, kedua telinga wanita itu tertutup headset kecil sambil membaca buku tebal, kaki kanannya bersinggah di atas lutut kaki kiri, namun celana yang dipakainya sangat pendek sekali, dan hampir terbatas k*********a. pikir Jeff pemandangan itu tak masalah, dan bahkan banyak orang seperti itu. mungkin yang ada di pikiran mereka yang berbisik-bisik disamping jeff mengomentari wanita itu. mereka tidak pernah berurusan dengan wanita seperti itu, memang dalam hati jeff wanita itu sangat menggoda, selain cantik, dia juga terlihat Smart. Bus pun turun di tempat pemberhentian, beberapa penumpang turun di sebuah jalan yang bernama Tubun x zone, setelah beberapa penumpang turun bersamanya, ia berjalan ke arah sisi kanan trotoar, dan sekilas jeff menoleh ke belakang, dan ternyata wanita yang menjadi bahan pembicaraan di dalam bus itu perjalanan di belakang jeff. pikir Jeff mungkin itu adalah suatu kesempatannya untuk berpura-pura bertanya padanya. kemudian jeff memperlambat langkahnya, dan terlihat wanita itu hampir melewatinya, kemudian wanita itu tepat berada di sisi kanan jeff. Hei kau wanita di dalam bus? kata jeff menyapa wanita itu, dan wanita itu pun melirik jeff dengan pandangan kosong menatap wajah jeff yang terlihat polos. mereka berhenti di sisi trotoar itu dan saling berhadapan. Ya, ada yang bisa kubantu? jawab wanita itu. Apakah jalan menuju ke sebuah komplek Bergion menuju ke arah ini? tanya jeff dan terdengar itu pertanyaan yang jujur. Oh kau benar, aku tinggal di sana, mungkin kita dapat berjalan ke sana. kata wanita itu, dan pikir jeff itu adalah kesempatan bagus. Oh ya, kebetulan sekali. kata jeff tersenyum lalu kembali berucap. baiklah kita berjalan ke sana. kata jeff tersenyum senang, dan wanita itu pun hanya mengangguk, lalu mereka berdua bersama-sama berjalan menuju ke arah lurus untuk menuju ke jalan yang jeff maksud.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD