"Qinara! Kedua wanita berbeda usia itu mengurai pelukan saat mendengar panggilan itu. "Ayah." "Pak Naka." Kedua wanita itu mengucap dua panggilan berbeda untuk satu orang yang sama,seorang lelaki yang berjalan mendekati keduanya. "Ayah, yang jemput aku? Bunda belum pulang?" tanya Qinara, Meisya dapat merasakan ada kesedihan dan kerinduan pada pancaran matanya. "Iya, Sayang, Bunda belum bisa pulang. Qinara sabar dulu, ya. Bunda masih banyak urusan di luar kota." Naka membelai lembut rambut Qinara yang tergerai, polos tanpa aksesoris apapun. "Sya, terima kasih, ya, kamu baru pulang tapi udah sempet-sempetin nemuin Qinara, padahal kamu pasti capek," ujar Naka saat menatap Meisya yang tersenyum manis seraya bangun dari duduknya. "Iya, Pak, enggak apa-apa, kok, aku juga emang pe