Pagi ini Zuhra baru saja selesai menyibukkan diri di dapur, menyiapkan sarapan untuknya dan Dirgam. Kemarin sore mbok Darmi izin pulang ke Semarang karena anaknya wisuda. Zuhra merasa sangat terharu dengan perjuangan Mbok Darmi dan anaknya. Meski bukan anak kandung, tetapi wanita itu begitu menyayangi putrinya yang hari ini resmi mendapat gelar kebidanan. Tidak sia-sia selama ini perjuangannya membanting tulang demi menyekolahkan sang buah hati. Zuhra berharap dirinya bisa menjadi ibu yang baik seperti Mbok Darmi untuk anak-anaknya kelak. "Melamun?" Suara berat Dirgam terasa begitu dekat di telinga Zuhra. Wanita itu tersenyum kikuk, pasalnya saat ini Dirgam begitu menempel dengannya yang sedang menata makanan di atas meja. "Enggak, Mas. Zuhra cuma kepikiran sama Mbok Darmi," ucapnya gugu