"Kamu ... ngapain di sini?" "Kita harus bicara, Ra," ucap laki-laki itu tegas. Zuhra tersenyum miris, rasanya hampir-hampir menangis mendapati orang itu kembali, berdiri tegak di hadapannya dengan tubuh sehat wal'afiat tidak kekurangan sesuatu apapun yang menandakan bahwa lelak ini hidup dengan tenang tanpa rasa bersalah setelah meninggalkannya dengan keji tiga bulan yang lalu. "Aku ngerasa nggak perlu." Zuhra berniat menutup pintu, tapi dengan sigap ditahan oleh laki-laki itu. "Perlu! Kamu harus dengerin aku, pria itu b******k, Ra, kamu harus ceraikan dia," pekiknya terlihat emosi. Zuhra menghentikan gerak tangannya yang menahan pintu. "Maksud kamu apa?" ujarnya tak suka, Reno tak punya hak menjelekkan Dirgam di hadapannya. Siapa yang dimaksudnya b******k di sini? DIrinya sendirilah