Valora melihat ke samping. Menatap pada Ares yang duduk di kursi mengemudi. Ares menoleh ke samping dan tersenyum manis pada Valora. “Kau bisa untuk jalan kan?” Tanya Ares. Valora yang ditanya merasakan pipinya bersemu merah dan mengangguk. Tidak ada rasa penyesalan sama sekali pada Valora, malahan dia sudah tidak sabar untuk menikah dengan Ares. Pasti Ares sangat mencintai dirinya dan mau untuk bertanggung jawab padanya. Valora tidak mau membuat Ares kecewa, karena lelaki itu tidak bisa melakukan itu dengannya. Valora juga lebih takut, kalah Ares memutuskan hubungan dengan dirinya. “Aku bisa jalan Ares, aku turun di sini saja. Aku juga mau duduk di kantin.” Kata Valora. Ares mendengar itu mengangguk. Perlahan Ares mulai mendekatkan bibirnya dengan bibir Valora, lalu Ares melumat bibi