Valora melihat perut sixpack Ares, ia menelan salivanya kasar. Jarinya mengusap perut Ares dengan lembut membuat Ares mengeram dengan apa yang dilakukan oleh Valora. Sentuhan Valora mengundang Ares untuk ingin menyentuh Valora lebih dan membuat Valora mendesahkan namanya di bawah kukungan Ares.
"Ares, kenapa kamu begitu seksi?" desah Valora dengan suara yang penuh gairah.
"Apa yang kamu lakukan padaku, Valora?" tanya Ares dengan napas yang terengah-engah.
Valora tersenyum nakal sambil terus mengusap perut Ares. "Aku hanya ingin merasakan tubuhmu, Ares. Kamu begitu menarik bagiku."
Ares meraih tangan Valora dan menariknya ke dalam pelukannya. "Kamu juga menarik bagiku, Valora. Aku tidak bisa menahan diri lagi."
Mereka saling menatap dengan mata yang penuh cinta dan gairah. Tanpa ragu,
