PART. 15

983 Words

"Aku tidak bisa merestui begitu saja, sebelum aku yakin kalau Devira tidak seperti Devina." "Bu, apa kamu tidak kasihan dengan putramu? Apa kamu tidak bisa melihat, dan merasakan, kalau Fahri itu merasa tertekan. Coba tatap matanya, selami dengan mata hatimu, Bu. Jelas sekali terlihat kegelisahan, dan rasa tertekan di dalam dirinya, Bu." "Aku juga begini, untuk kebahagiaannya. Pernikahan itu seharusnya satu kali untuk seumur hidup, bukan untuk sementara, Ayah. Beri aku waktu, untuk menilai kesungguhan Devira. Dan melihat, apakah dia benar-benar berbeda dari maminya." "Baiklah Bu, aku sangat berharap, ibu bisa memberikan restu ibu." Ibu Fahri tidak menjawab, Fahri yang mendengarkan diam-diam menarik napasnya. Ada rasa lega, meski rasa kecewa lebih mendominasi perasaannya. Tapi ia berusa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD