Malam Jum'at, setelah sholat Isya. Pernikahan Fahri, dan Devira dilaksanakan, dan hanya dihadiri oleh papi Devira, ayah Fahri, Devita, dan Adrian, Ridwan, dan Adwina, juga Fadli, adik Fahri. Adrian, dan Ridwan bertindak sebagai saksi. Pernikahan dilakukan di rumah Zul, hanya ketua RT, dan ketua RW, orang luar yang diundang, selain petugas KUA. Devira hanya mengenakan gamis putih, dan kerudung putih, sedang Fahri memakai baju koko putih, dan celana kain, serta peci hitam. Tidak ada dekorasi apapun di rumah Zul. Semuanya tampak seperti biasa saja. Tidak ada yang istimewa. Sebagai mahar, Fahri menyerahkan seperangkat alat sholat. Setelah akad nikah, dan proses yang lainnya. Devira memeluk Zul, ia tidak bisa menahan air mata, karena menikah tanpa dihadiri maminya. Seburuk apapun maminy