Alter Ego Vivian

1019 Words
Sebenarnya kemarahan Rayn bukan hanya karena pernikahan paksanya dengan Vivian tapi dia baru mengetahui sebelum mereka menikah kalau mamanya dan papanya memasukkan Vivian dalam daftar ahli waris. Padahal Vivian hanyalah anak seorang pembantu yang pernah bekerja dirumah mereka. Dia yakin Vivian sudah mencuci otak mamanya. Tring tring tring Nada dering ponselnya berbunyi. Ternyata yang menelpon adalah mamanya. "Halo ma? " sapa Rayn saat mengangkat panggilan telponnya. "Datanglah malam ini kerumah untuk makan malam. Jangan lupa ajak Vivian ya. Awas kalau kamu lupa, " ucap mamanya memberitahu. "Baiklah ma, " jawab Rayn malas. Setelah panggilan telepon berakhir dia mencari sosok Vivian yang tak kelihatan batang hidungnya. Kemana wanita itu? Padahal ini hari minggu tidak mungkin kan kalau Vivian keluyuran. Tak lama kemudian Vivian keluar dari kamarnya dengan mata masih setengah mengantuk. "Mas maaf ya aku baru bangun. Mas sudah lapar? " tanya Vivian begitu lembut. Rayn terheran-heran dengan perubahan sikap istrinya. Kemarin Vivian sangat menentang dan melawannya. Tapi sekarang wanita itu tiba-tiba kembali ke setelan pabrik. "Ada apa denganmu? apa kamu sedang ingin mempermainkan aku? " tanya Rayn curiga. "Mempermainkan apanya mas? kamu bicara apa sebenarnya? " tanya Vivian bingung. "Ahh sudahlah buatlah sarapan aku sudah lapar, " perintah Rayn. Mungkin karena masih bangun tidur jadi Vivian belum sadar sepenuhnya. "Iya mas tunggu ya, " Vivian langsung ke dapur untuk memasak nasi goreng telur untuknya. Sedari tadi Rayn menatap punggung istrinya itu bergerak kesana-kemari. Kalau dilihat-lihat sebenarnya Vivian sangat cantik hanya saja terlalu tertutup dengan pakaian kebesarannya. "Mas ini nasi gorengnya, " Vivian menaruh dua piring nasi goreng di atas meja. Rayn tidak banyak bicara dan langsung menyantap nasi gorengnya. "Malam ini siapkan dirimu. Kita akan kerumah mama untuk makan malam, " ucap Rayn membuka obrolan. "Iya mas, " ucap Vivian sambil menunduk tanpa berani menatapnya. *** Malam harinya Vivian dan Rayn pergi untuk makan malam dirumah mama dan papa. Saat baru sampai disana Rayn melihat ada Arsyilla saudara sepupunya yang sudah lama tinggal di luar negeri bersama suaminya. Kabarnya Arsyilla baru saja bercerai dan memutuskan kembali ke Indonesia. "Kak Rayn!! " Arsyilla langsung memeluk Rayn di depan Vivian. Rayn membalas pelukannya karena dia juga sangat merindukan Arsyilla cinta pertamanya. Kalau saja Arsyilla tidak menikah mungkin dia akan menikahinya tapi sayang takdir malah berkata lain. "Arsyilla kakak sangat merindukanmu sayang. Kenapa tidak bilang kalau kamu bakal datang kemari? " tanya Rayn begitu lembut. Jauh berbeda saat pria itu berbicara dengan istrinya sendiri. Vivian merasa sedih karena sampai saat ini suaminya tidak pernah mau menyentuh ataupun memeluknya seperti itu. "Ehmm Rayn...Vivian kalian sudah datang," sapa Danira seraya tersenyum. Rayn dan Arsyilla sontak melepaskan pelukan mereka. Danira tau apa yang dirasakan oleh Vivian. Dia mendekati menantunya itu lalu memeluknya. "Sayang mama kangen sama kamu, kamu pasti lapar kan ayo ikut mama, " ajaknya. Sedangkan Rayn dan Arsyilla berjalan beriringan di belakang mereka. Semua keluarga sudah duduk di meja makan. Vivian duduk tepat di samping mama mertuanya sedangkan suaminya duduk di samping Arsyilla. Sejak tadi Vivian terus menatap mereka berdua dan tidak terlalu fokus dengan makanan yang ada di depannya. "Ayo semuanya dimakan, " ucap Danira pada anggota keluarganya. Di saat orang menikmati hidangan makan malam, Vivian merasa kehilangan selera makannya. Tapi dia tetap memakannya agar mama mertuanya tidak kecewa. "Sini aku potongkan dagingnya untukmu, " Rayn membantu Arsyilla untuk memotong dagingnya. Hal itu dilihat oleh oleh Vivian. "Terima kasih kak, " ucap Arsyilla setelah Rayn selesai memotongnya. Selesai acara makan malam Vivian permisi ke kamar mandi sebentar. Dia mencuci tangannya sambil menatap cermin di depannya. "Kenapa kamu bersedih Vivian? harusnya kamu tetap tertidur biar aku saja yang mengambil alih tubuhmu. Akan aku balas semua perasaan sakit yang kamu alami gara-gara pria b******k itu, " ucap bayangannya di cermin. "Tidak ini adalah tubuhku, kamu itu tidak nyata, " Vivian ketakutan saat melihat bayangannya sendiri. Bayangannya terus mengejek dan menertawakannya. "Kita ini sama Vivian apa yang perlu kamu takutkan? " tanya bayangannya. "Mbak Vivian? mbak ngomong sama siapa? " tanya Arsyilla yang baru saja masuk ke dalam kamar mandi. "Tidak.. aku tidak bicara dengan siapapun permisi, " Vivian segera pergi sebelum Arsyilla curiga terhadap dirinya. "Aneh sekali, " gumam Arsyilla. Vivian kembali bergabung bersama keluarganya. Mereka banyak berbicara banyak hal. Sampai akhirnya Mila mamanya Arsyilla dan Arsen bertanya padanya mengenai soal anak. "Apa kamu sudah hamil Vivi? " "Belum tante doakan saja kami segera memiliki seorang anak, " jawab Vivian sambil memandang suaminya yang terlihat cuek dengan pertanyaan itu. Sudah 2 tahun mereka menikah dan selama itu juga Rayn tidak pernah menyentuhnya. Bagaimana bisa hamil kalau tidak ada hubungan suami istri diantara mereka. "Apa kamu mandul Vivian? " tanya Arsyilla. "Syilla! kenapa kamu ngomong begitu? " tegur Mila. "Kan udah 2 tahun nikah kok gak hamil kan aneh ma, aku aja sebulan nikah udah langsung hamil Hansel, "ucap Arsyilla tanpa merasa bersalah. Vivian menatap suaminya yang hanya diam saja tanpa membelanya. Rasanya dia sangat marah tapi dia tidak bisa mengungkapkannya. " Vivian biar aku yang mengambil alih tubuhmu..." Vivian merasakan bisikan itu terdengar jelas di telinganya. Sampai akhirnya alter egonya kembali menguasai dirinya. "Lalu kenapa kamu bisa bercerai dengan suamimu? aku dengar suamimu berselingkuh dengan wanita lain? " tanya Vivian seraya tersenyum pada Arsyilla. "Apa yang kamu bicarakan?! beraninya kamu mengatakan itu!! " seru Arsyilla marah. "Vivian hentikan jangan teruskan, " tegur Rayn. Vivian hanya terkekeh melihat suaminya malah lebih membela wanita lain daripada istrinya sendiri. "Kasihan sekali Vivian, Vivian yang malang. Apa perlu aku ungkapkan perselingkuhan kalian di malam pertama kita suamiku?" tanya Vivian untuk menakuti mereka. "Diam Vivian!! ayo kita pulang sekarang!! " Rayn menarik tangan Vivian untuk pulang tapi Arsen juga ikut menarik tangannya. "Tidak ada yang boleh pulang!! sebelum Vivian menjelaskan semuanya. Katakan Vivian jangan takut aku akan selalu bersamamu, " ucap Arsen membela Vivian. "Di malam pertama pernikahan kami... " "Vivian!! " bentak Rayn dengan wajah memerah. Tapi Vivian sama sekali tidak takut. Dia hempaskan tangan Rayn yang mencengkeram erat tangannya lalu menceritakan semua yang terjadi 3 tahun yang lalu. "Di malam pertama pernikahan kami.. suamiku meniduri Arsyilla di ranjang pengantin" ungkap Vivian pada semua keluarga besar mereka. " dan Hansel adalah putra suamiku dan Arsyilla " lanjutnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD