Menggoda George

1114 Words
"Apa benar yang diucapkan oleh Vivian anakku? katakan pada mama sekarang!! " tanya Danira murka. "Benar ma, " jawab Rayn mengakui perbuatannya. Danira maju menghampiri putra sulungnya itu lalu menampar wajahnya begitu keras. PLAKK "Aku tidak percaya kamu terlahir dari rahimku anakku, padahal aku dan papamu mendidikmu dengan baik tapi kelakuanmu sangat menjijikkan!! " seru Danira kecewa. "Ma tenanglah, " Damian mencoba menenangkan istrinya agar tidak terlampau emosi. "Kamu dan Vivian tidak boleh bercerai sampai kapanpun! kalau kamu bercerai dengannya maka mama akan menghapus kamu dari daftar ahli waris. " ancam Danira. Mata Rayn terbelalak saat mendengarnya. Kenapa mamanya lebih membela anak pembantu dibandingkan anaknya sendiri. "Ma dia hanya anak pembantu!! mama harus ingat itu!! " "Diam kamu!! kalau bukan karena dia... " belum selesai Danira bicara Vivian langsung menghentikannya. "Ma sudah, aku tidak akan pernah bercerai dengan mas Rayn. Mama tenang saja, " ucap Vivian. Rayn bertambah meradang karena mamanya terlihat lebih menyayangi anak pembantu daripada dirinya sendiri. Tunggu saja nanti, dia akan memberikan kehidupan bagaikan neraka untuk Vivian. Neraka yang tak akan pernah wanita itu bayangkan sebelumnya. Setelah perdebatan mereka berakhir, Rayn membawa Vivian pulang kerumah. Rayn menarik tangan Vivian lalu menghempaskan tubuhnya di atas sofa dengan kasar. BRUKK "Sudah puas kamu hah?! kamu sengaja mengungkapkan semuanya pada mama agar mama membenciku kan?! " tuduh Rayn. "Kalau iya kenapa? " tanya Vivian menantangnya. Rayn yang emosi langsung melayangkan tangannya untuk menampar Vivian tapi Vivian malah tertawa sambil memajukan wajahnya. "Ayo tampar aku mas!! aku akan langsung menelpon mama jika kamu menyakiti aku!! " ancam Vivian. Rayn menurunkan kembali tangannya dan mencoba meredam amarahnya. Vivian tidak bisa dia anggap remeh lagi kali ini. Dia cengkram dagu istrinya itu dan memperingatinya. "Aku tidak akan pernah menceraikanmu seperti yang kamu mau!! aku akan menikah lagi dengan Arsyilla. Suka atau tidak kamu harus setuju!! " setelah mengatakan itu Rayn langsung melepaskan cengkramannya dan meninggalkan Vivian seorang diri disana. *** Rencana Rayn untuk menikahi Arsyilla tentu saja menimbulkan banyak pertentangan dari keluarga besar terutama Danira. Dia tidak setuju jika Vivian dimadu oleh anaknya. "Mama akan mengakui Hansel sebagai cucu mama tapi untuk menikah mama tidak akan setuju!! " tekan Danira. "Tapi ma aku hanya mencintai Arsyilla. Arsyilla juga mencintai aku ma, " ucap Rayn masih tetap pada pendiriannya. "Kalau mama bilang tidak ya tidak!! kamu harus menurut apa kata mama!! sudah mama tidak ingin mendengar hal ini lagi. Sebaiknya kamu pulang saja, " Rayn berbalik pergi meninggalkan rumah mamanya. Mau mamanya setuju atau tidak dia akan tetap menikahi Arsyilla sebagai istrinya. Setelah itu terjadi dia akan memboyong Arsyilla dan Hansel kerumahnya. Di dalam Arsyilla sudah menunggu Rayn dengan perasaan gelisah. Tadinya dia mau ikut masuk ke dalam rumah tante Danira tapi Rayn malah melarangnya. Saat Rayn masuk ke dalam mobil Arsyilla langsung memberondongnya dengan pertanyaan. "Kak bagaimana? apa tante dan om setuju? " Rayn hanya menghela nafas panjang sambil menggeleng " Tidak, mama tidak setuju tapi tetap saja kakak akan menikahi kamu diam-diam Arsyilla. Apa kamu mau menikah denganku tanpa kehadiran keluarga kita? " tanya Rayn sambil menggenggam tangannya. Arsyilla mengangguk setuju " Iya aku mau kak. " Rayn tersenyum lalu memeluknya dengan erat. Akhirnya dia bisa memiliki Arsyilla seutuhnya. Tidak peduli bagaimana respon keluarga mereka nantinya. Beberapa hari kemudian Rayn yang sudah resmi menikahi Arsyilla langsung memboyongnya kerumah bersama anaknya Hansel. Vivian terheran-heran kenapa Arsyilla dan Arsen datang kemari bersama suaminya. "Mas kenapa mereka datang kemari? " tanya Vivian. "Arsyilla sudah resmi menjadi istriku. Mulai sekarang dia dan Hansel akan tinggal dirumah ini, " jawab Rayn tanpa merasa bersalah. Bagaikan disambar petir di siang bolong Vivian sangat terkejut mendengarnya. Mas Rayn menikahi Arsyilla tanpa persetujuannya. Hatinya sangat sakit lebih sakit daripada saat Rayn membawa wanita-wanita jalang itu kemari. "Apa semua keluarga tau kalau kamu menikah dengannya mas? kenapa kamu tidak bicara dulu padaku? " tanya Vivian dengan mata berkaca-kaca. "Mau mereka tau apa tidak aku sudah tidak peduli. Urus Hansel sekarang,aku ada urusan dengan istriku, " setelah mengatakan itu Rayn langsung membawa Arsyilla masuk ke dalam kamarnya. BLAMM Vivian hanya bisa menangis tak sanggup menahan kepedihan di dalam hatinya karena Rayn sudah berani membawa wanita lain dan anaknya kerumah ini. Dia sudah tidak ada harganya lagi di mata suaminya. "Tante? tante kenapa nangis? " tanya Hansel sambil memegang tangannya. Vivian menghapus air matanya lalu menunduk menyamaratakan tingginya dengan anak itu. "Tidak apa-apa mata tante hanya kelilipan. Apa kamu sudah makan? " tanya Vivian. Hansel menggeleng " Belum tante, " jawabnya. "Yasudah ayo ikut tante yuk kita makan siang dulu, " Vivian kembali berdiri lalu menuntun tangan mungil Hansel menuju meja makan. *** "Ahhh Rayn lebih dalam please!! " jerit Arsyilla begitu keras. Vivian menangis sambil menutup kedua telinganya. Dia merasa sangat marah tapi dia tidak bisa melampiaskannya. Tiba-tiba saja dia menurunkan kedua tangannya dan menghapus air mata yang membasahi pipinya "Dasar pria b******k! " maki alter ego Vivian yang mulai mengambil alih kendali tubuhnya. Kemudian Vivian bangkit dari tidurnya lalu membuka lemari pakaiannya. Dia mengambil sebuah gaun seksi berwarna merah dari lemarinya dan segera memakainya. Setelah itu dia menggerai rambut panjangnya yang bergelombang dan membubuhkan sedikit make up pada wajahnya. "Sempurna, " ucap Vivian saat dia baru selesai memakai lipstik merah di bibirnya. Dia mengambil tas jinjingnya lalu keluar dari kamarnya. Suara desahan Arsyilla masih terdengar tapi Vivian tidak peduli. Malam ini dia harus bersenang-senang untuk melepas stres. Tak lupa dia mencuri kunci mobil Rayn yang tergeletak begitu saja di atas meja. Setelah itu dia pergi meninggalkan rumah dengan mengendarai mobil mewah suaminya. Sementara itu George dan teman-temannya sedang bersenang-senang sambil menikmati minuman mereka. Mata George memicing saat melihat sosok wanita yang sedang berjoget di tengah keramaian. Bukankah itu Vivian kakak iparnya. George langsung menghampirinya dan menarik pria kurang ajar yang meraba-raba tubuh Vivian. BUG "Kurang ajar!! jangan ganggu kekasihku!! " teriaknya sambil menarik Vivian menjauh keluar dari club itu. "Lepaskan aku George!! aku masih ingin bersenang-senang di dalam!! " Vivian terus memberontak meminta untuk dilepaskan sampai akhirnya George terpaksa menggendongnya seperti sedang memikul beras di pundaknya. Vivian terus memukul punggung George sambil berteriak meminta untuk dilepaskan. George baru menurunkan tubuhnya saat mereka sudah sampai di parkiran. "Kakak ipar kenapa bisa ada disini?! apa kakak ada masalah? " tanya George. "Aku sedang sedih George, apa kamu mau menghiburku? " tanya Vivian mulai menggodanya. "Apa yang ingin kakak lakukan? " tanya George sambil bergerak mundur tapi Vivian terus maju mendekatinya sampai punggungnya menyentuh badan mobil. "Aku menyukaimu George, " ucap Vivian sebelum dia memagut bibirnya. Mata George membola saa Vivian tiba-tiba saja menciumnya. Awalnya George ingin menolak tapi ciuman Vivian terasa sangat nikmat. George memperdalam ciuman mereka sambil memeluk tubuhnya dengan erat. "Bersenang-senanglah dengan istri barumu Rayn karena malam ini aku akan menikmati adikmu, " batin Vivian.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD