=ADEL=
.
"Ayo cepat!" perintahnya padaku.
"Tunggu, Sir!"
Namun sepertinya dia tidak peduli. Benteng emosinya kembali, mungkin tidak ingin terlihat lemah makanya sikapnya kembali dingin dan acuh. Langkahnya sangat lebar, mungkin dua kali langkahku. Rasanya aku akan tertinggal jika tidak segera berlari.
Mendekati tepi hutan, terlihat satu beberapa pohon berjajar yang batangnya ditumbuhi tanaman rambat. Mereka jadi mirip pagar hidup. Ada satu celah yang bisa dilewati hanya seukuran orang kemudian jajaran pohon itu membentuk lorong tanaman seperti labirin.
Kupercepat langkah untuk menjajarinya, agar tidak tersesat dalam maze ini. Sir Kingstone pun mulai melambatkan langkah.
Tidak ada pembicaraan di antara kami, hingga sampai lorong itu berakhir di taman belakang manor, yang berbatasan
