25. Kunci Utama adalah Fathir

1539 Words

Brak Pintu ditutup dengan kasar, hingga membuat Zeva berjingkrak karena terkejut. "Tu-Tuan!" Lirih Zeva terkejut "Nikmat sekali hidupmu. Bangun tidur, makan, lalu tidur lagi, santai. Begitu terus jalan hidupmu." Kata Wijaya sambil menc3kik leher Zeva kuat, hingga Zeva merasa kesusahan untuk menelan air liurnya sendiri. Brug Wijaya melempar tubuh Zeva kasar, hingga jatuh ke lantai dan terbentur ke pojokan sofa. Wijaya kembali mendekati Zeva, dan mencengkram kuat lengan Zeva, hingga Zeva mengaduh kesakitan. "Saya tidak berharap menjalani kehidupan yang seperti anda sebutkan tadi. Kalau bukan karena perintah putra anda, saya juga tidak Sudi hidup seperti penjara." Zeva menanggapi ucapan Wijaya dengan tak kalah sengitnya. "Jangan berlagak bodoh. Kau bisa memanfaatkan perasaan puteraku.

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD