When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Kamu tahu masalah status ku dengan adikku, Sera. Apa kamu tahu kalau sebenarnya aku dan Sera bukan saudara kandung? Ada yang bilang, kalau sebelum ayah tinggal di sini, kamu sudah lebih dulu tinggal disini, tentu saja kamu sedikit tahu mengenai aku dan Sera, apakah aku dan dia adalah saudara kandung, atau bukan?" Tanya Zeva to the point. Fathir yang mendapat pertanyaan tersebut dari Zeva tentu saja sangat terkejut. Arga dan Zeva dapat melihat dengan jelas bahwa Fathir sangat terkejut mendengar pertanyaan Zeva yang langsung berterus terang. "Kita bicara di dalam saja." Kata Fathir, karena merasa pembicara nya kali ini bukanlah perkara kecil, akan lebih aman kalau dibicarakan di dalam rumah, pikir Fathir. "Tidak perlu. Ayo masuk ke mobil, kita bisa cari tempat yang pas untuk membicarakan