Ingin Lepas dari Ganda “CIKA!” terdengar ada yang memanggilnya depan minimarket. Cika menoleh. Seorang cowok menghampiri. Tersenyum ramah. Cika membalas senyuman itu. Ia baru saja turun dari kampusnya di atas. “Masih ada jadwal kuliah?” tanya cowok itu yang tak lain Andika, cowok yang dikenalnya dua malam lalu. Kala Cika mendapat teror dari kaca jendela kamarnya. Lalu tak berapa lama merasa kamarnya bergetar, bergoyang-goyang seperti tengah merasakan gempa bumi. Dan cowok itu yang menggedor pintu kamar menyadarkan mimpi Cika. Mereka malam itu berbincang sekitar tiga puluh menit hingga akhirnya cowok itu pulang. “Gak,” Cika menggeleng. Tiba-tiba Cika merasa senang bertemu Andika. “Kamu sendiri?” “Aku juga gak ada jadwal kuliah lagi,” lalu ia melirik jam yang melingkar di pergelangan ta