Teror dari Jendela CIKA baru saja tiba di Pondok Cendana. Mentari sudah tenggelam. Malam pun memagut. Ia membuka pintu kamar. Gelap. Tangannya mencari sakelar lampu, meraba-raba. Lampu pun menyala terang. Lalu disimpannya tas merah muda di lemari susun. Tubuhnya sangat penat. Ia bersama Heru dan istrinya baru kembali dari kampung halaman. Dari rumah Cika. Mereka menginap semalam saja karena Heru dan istrinya harus segera masuk kerja. Begitu pun dengan Cika yang harus kuliah besok paginya. Meski ia masih kangen dengan ibunya, terpaksa ia pun kembali. Matanya diedarkan pandang ke seluruh ruangan kamar. Tetap seperti semula saat ditinggalkan Sabtu sore. Tirai kuning muda pun rapat menutup jendela kaca yang panjang. Lalu tubuhnya yang sintal direbahkan di atas pembaringan. Ia pun merasaka