20. "Apa kau ingin mati?!"

1280 Words

Sunshine’s POV Jantungku berdetak lambat, menyadari bibirnya pada bibirku. Lucifer—tidak ada yang lembut dari cara iblis itu menciumku saat ini, atau setiap kali dia melakukannya. Selalu saja kasar dan menuntut, seakan ingin melampiaskan semua amarah pada bibirku. Oh, but God, I love it. So much. Bagaimana jemarinya selalu tahu cara untuk menemukan leherku. Mencekik dengan tekanan yang ringan. Tidak pernah menyakiti, hanya ingin mencuri nafas. Dan dia berhasil. Ketika Lucifer melepaskan bibirnya dariku, aku mulai terengah-engah. Pipiku terasa panas menyadari wajahnya begitu dekat denganku hingga aku bisa melihat mata hitamnya semakin menggelap—seperti predator yang melihat mangsa sebelum membunuhnya. Tapi kemudian, Lucifer menjauh. Jemarinya tidak lagi di leherku. Bahkan tatapa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD