23 | Kalau Naksir, Terus Apa?

1635 Words

Aku menyeringai melihat Pak Anggit kelihatan berpikir keras sampai-sampai dua garis alisnya hampir menyatu jadi segaris. ‘nah, mau jawab apa lo,’ pikirku gemas. Habisnya, kok ya ada orang punya jabatan tinggi, dan kalau istilah kerennya well educated, tapi sikapnya nggak jelas. Bikin orang ngarep— eh, maksudnya salah paham. “Kamu maunya gimana?” Aku berjengit kaget. Pak Anggit ini bukan nggak jelas lagi, tapi sudah masuk taraf aneh. “Lah, Bapak ngerasanya gimana? Kok malah maunya saya apa,” omelku. “Coba tebak.” Aku melotot, apa pula ini? Aku nggak jago tebak-tebakan, apalagi yang urusannya sama Pak Anggit, yang lalu-lalu kejadiannya selalu kebalikannya dari tebakanku. Meski begitu aku nggak tahu kenapa mulut ini gatel ingin menjawab, “ya meskipun nggak aneh Bapak naksir saya, tapi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD