Setelah sesorean ini Fani disibukkan dengan kedua pembantunya yang baru saja tiba di rumahnya, kini Fani menyibukkan diri di dalam kamar, entah bereksperimen apa yang pasti Yoga melihat Fani mematut-matut diri di depan kaca dengan beberapa baju. Yoga terus memandang lurus gadis di depannya itu, masih tidak ada sapaan meski Yoga jelas banget di hadapan Fani. Tapi Fani tetap membungkam. Padahal seingat Yoga, mereka telah berbicara lewat telfon sore tadi saat pembantu mereka datang. Tapi, Fani bersikap seolah-olah tidak terjadi apa-apa sebelum ini. Yoga tidak mau memulai, Fani juga enggan menyapa. Untuk hal yang sepenting ini mereka tidak ada yang mau terlepas dari ego. Tidak mau mengalah. Karena yang satu terlalu lelah mengalah, satunya tidak paham akan timbulnya masalah. Sampai sekarang