Grisse mengerutkan keningnya ketika rongga mulutnya tetiba dipenuhi oleh cairan kental dengan rasa yang sulit digambarkan. Rasa yang sangat asing dan… aneh. Detik berikutnya, Grisse buru-buru menggunakan paha Vidwan sebagai tumpuan kedua tangannya agar ia bisa bergegas berdiri. Grisse cepat-cepat menjauhkan mulutnya dari kemaluan Vidwan. Rasa mual yang hebat membuat Grisse berlari menuju wastafel dan sesampainya di depan wastafel, tanpa menunda lagi Grisse pun…. Hoek! Grisse memuntahkan seluruh cairan yang tertahan di mulutnya. Perutnya seperti diaduk-aduk dengan cepat tatkala otaknya kembali mengingat rasa yang ditangkap oleh saraf lidahnya. Vidwan bangkit dari duduknya kemudian bergegas mendekati Grisse. Meski terlihat enggan, Vidwan terpaksa harus mengenyahkan sensasi nikmat akib