Grisse mengerjap beberapa kali sambil berusaha mengumpulkan kembali ingatannya tentang apa yang baru saja ia lalui. Grisse ingat bahwa ia tidak sedang berada di apartemen Vidwan, melainkan di kamarnya sendiri. Namun, Grisse tersentak begitu mengingat nama Vidwan. Vidwan. Ya, Vidwan datang ke kamarnya sambil membawa hadiah. Hadiah? Hadiah apa? Saree. Saree pernikahan. Ya Tuhan…. Grisse membekap mulutnya sendiri. Vidwan mencoba meminta maaf padanya dengan membawakannya saree. Vidwan tahu bahwa Grisse sangat ingin memakai saree. Dan tadi, sebelum mereka kembali b******a sebagai bentuk permintaan maaf, Grisse sempat melihat saree itu. Saree indah dengan dominan warna merah dan emas. Grisse menoleh ke samping kanannya. Vidwan masih tertidur pulas dengan posisi miring menghadap diriny