Nikki memeriksa arlojinya sekali lagi. Pukul sembilan lewat tujuh menit. Masih terlalu pagi untuk memata-matai seorang makelar. Ia mengenakan pakaian denim biasa dengan warna yang tidak mencolok. Kamera dan alat perekam telah tersembunyi di balik mantel hitamnya. Topi yang sudah usang menyempurnakan penyamaran yang sedang ia jalani. Kalau ia tidak salah tangkap dugaan Diane bahwa para makelar yang menculik gadis-gadis belia merupakan salah satu pihak yang terlibat dalam teror ini, maka satu fakta telah terungkap. Nikki berniat menyelidikinya sekarang. Ia akan mengambil bertemu dengan para makelar itu dan mengambil berita secukupnya. Setidaknya itu yang ia rencanakan jauh sebelum hal lain terjadi. Ketika Nikki keluar dari kedai kopi dan membuntuti salah seorang makelar, ia sudah berfirasat