PART. 45

973 Words

Happy reading Raka memarkir mobilnya di dekat tangga teras pondok. Setelah mencabut kunci mobil ia segera menaiki tangga. Ia memanggil-manggil Soleh dan Cantika. Tapi tidak ada sahutan, ia berpikir mungkin karena suara hujan yang masih sangat deras makanya mereka tidak mendengar panggilannya. "Soleh, Cantika" Raka membuka pintu pondok dengan perlahan. Matanya membola saat melihat pemandangan yang terpampang di hadapannya. Di atas lantai yang beralaskan selimut, ia melihat putrinya tertidur dengan lelap di atas tubuh menantunya. Tubuh mereka memang tertutup selembar sarung, tapi Raka yakin kalau di balik sarung itu keduanya tidak mengenakan apapun. Pandangan Raka tertuju pada ranjang, keningnya berkerut dalam. Melihat ranjang kayu itu ambruk bahkan kapuk dari kasur juga terlihat berha

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD