Setelah hari ketujuh meninggalnya Raffa, semua keluarga kembali ke rumah mereka masing-masing. Begitupun Soleh, dan Cantika yang kembali ke rumah mereka. Pagi ini Cantika tampak masih tertidur pulas di atas ranjang, ia tidur lagi usai sholat subuh tadi, wajahnya tampak terlihat tenang, setelah hari-hari penuh dengan air mata yang harus dilewatinya. Soleh yang setelah subuh tidak tidur lagi, ia membersihkan rumah, mencuci pakaian, dan memasak sarapan untuk mereka berdua. Setelah sarapan siap, Soleh membangunkan istri cantiknya dengan lembut. "Sayang bangun, kita sarapan dulu" bisik Soleh di telinga Cantika. "Cantika nggak lapar, Bie" jawab Cantika yang tampak malas membuka matanya. "Ayolah Sayang kita sarapan dulu. Aku sudah masak telur dadar dengan tumis buncis sama jagung. Kita sara