Soleh dan Cantika naik motor menuju pasar kecil yang berada di belakang pasar besar. Harga sayur mayur, dan ikan lebih murah di pasar ini. Hanya saja pasar cuma buka dari pukul 9 pagi sampai pukul 1 siang saja. Setelah memarkir motornya, Soleh menggenggam lengan istrinya untuk bersama melangkah memasuki pasar. "Mau makan apa Sayang?" "Rawon, Bie" "Ayo" Mereka tiba di warung Mama Jilah yang menjual makanan. "Makan apa, Soleh, Cantika?" Tanya Mama Jilah yang sudah 25 tahun berjualan di tempat itu. "Rawonnya penuh atau separuh saja, Sayang?" "Separuh saja, Bie" "Rawonnya separuh, Cil. Aku nasi campur saja" ujar Soleh. Rawon Cantika sudah di letakan di depan Cantika. "Sayurnya apa, Leh?" "Oseng sulur, pepare, iwaknya sepat begoreng" Pesanan Soleh juga sudah terhidang. "Minumnya