PART. 24

1251 Words

Yang begini." Soleh menarik pinggang Cantika. Lalu mengecup bibir Cantika lembut. Cantika membalas ciuman Soleh. Soleh melepaskan ciumannya setelah merasa susah bernapas. "Itu ciuman Bie, bukan makan?" Rungut Cantika. "Ehmm, ke kamar yuk." "Making baby lagi?" "Ehmm kalau Cantika tidak keberatan" "Badan Bie besar, Cantika keberatan kalau Bie tindih" Soleh tersenyum mendengar jawaban Cantika. "Bukan keberatan badan yang aku maksud Sayang" "Ehmmm ... terus keberatan apa?" "Maksudku kalau Cantika bersedia dengan ikhlas untuk making baby lagi malam ini " "Oh, tapi masih perih Bie, nanti pelan-pelan goyangkan mixer nya ya Bie." "Iya Sayang, aku bopong ya" "Heum" Soleh mengangkat Cantika. Cantika mengalungkan kedua tangannya di leher Soleh, dan melingkari pinggang Soleh dengan kak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD