Sedihnya

1093 Words

Jangan khawatir, karena di antara kekosongan dan kehampaan waktu. Akan ada kehangatan di sana. Ada kita, kau dan aku. *** "Goooollll!"  teriak Adam di ruang tamu. Membuat Qiana yang mendengar, langsung turun dari kamarnya. "Papah tuh berisik banget deh, " gadis itu menghempaskan tubuhnya di sofa di samping Ayahnya. Tentu saja gadis itu merasa terganggu. Karena sekarang baru jam 00.00 dini hari. Adam menoleh."Kenapa belum bobo hem? " Adam mengusap lembut penuh sayang kepala putri semata wayangnya itu. "Gimana Qiana mau tidur, Papa berisik terus." dumelnya. Adam senyum geli, putrinya itu lucu meski sudah remaja. Lalu ia merangkup wajah putrinya itu. "Papa sengaja, biar kamu bangun. Papah dan Mamah mau habisin banyak waktu sama kamu" Qiana mengerutkan keningnya" Memangnya Papa d

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD