Pahit

1624 Words

Dunia ini memang pahit dan Kejam. Tapi melihatmu menangis tak berdaya adalah hal yang paling berat yang aku rasakan. *** "Maaf Na, jangan marah dong sama gue..."  Sepulang sekolah, Wiwi pulang ke rumahnya Qiana. Gadis itu ingin menebus semua kesalahannya pada sahabatnya tersebut. "Lo di kasih apa sih? Sama cowok gue. Sampe lo tega hianatin gue"  Benar, Wiwi memang menghianati Qiana. Mau gimana lagi. Wiwi takut melihat ancaman Erlangga padanya. Dari pada mengambil resiko, mending turutin aja kan? Alhasil, ia mau memakai alat penyadap di kerah bajunya tadi. "Sorry Na, lo tau kan. Cowok lo kaya apa? Kalau udah ada maunya. Gue sih, cari aman aja Na, " aku Wiwi. Memang susah kalau punya pacar posesif semacam Erlangga. Sekarang sepertinya Qiana sudah tidak punya tempat aman untuk cur

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD