Adilkah

1222 Words

Pagi hari Erlangga di kagetkan dengan Qiana yang muntah-muntah di toilet, cowok itu memang ketiduran. Hingga ia tidak tahu ketika gadis itu turun dari ranjangnya. Erlangga berberapa kali mengetuk pintu toilet tersebut. Tapi tidak ada jawaban. Ia hanya mendengar isakan dan suara muntahan gadis itu. "Na... " panggil Erlangga lagi sembari mengetuk pintunya. Tapi lagi, tidak ada jawaban. Gadis itu terdiam. "Qiana!" teriak Erlangga lebih kencang. Tapi tetap tidak ada jawaban. Merasa khawatir, ia mendobrak pintu tersebut. Betapa ia sangat kaget, gadis itu sudah pingsan di sana. "Qiana! " Erlangga segera mengangkatnya, membawanya ka atas ranjang tadi. "Kenapa Lang?." Om Prayoga sepertinya mendengarkan teriakkan cowok itu. "Qiana sakit, panas banget badannya" Erlangga menempelkan tela

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD